Platform penjualan online diprediksi telah meraup 20% dari total penjualan FMCG

Kamis, 14 Februari 2019 | 15:40 WIB   Reporter: Agung Hidayat
Platform penjualan online diprediksi telah meraup 20% dari total penjualan FMCG


E-COMMERCE - JAKARTA. Data dari SIRCLO, perusahaan rintisan (start up) penyedia website dan solusi untuk e-commerce, menunjukkan bahwa platform e-commerce telah menyumbang hingga 20% ke jumlah penjualan total perusahaan fast moving consumer goods (FMCG), dan angka ini diprediksikan untuk terus meningkat di 2019.

“Setiap tahun, patokan untuk penjualan e-commerce terus meningkat dengan signifikan. Di akhir 2016, merek-merek FMCG menyasar agar e-commerce menyumbang 1% ke total penjualan. Namun tahun ini, mayoritas dari mereka menargetkan agar e-commerce berkontribusi 10% ke total penjualan, dengan demikian menandakan pertumbuhan 10 kali lipat dibanding dua tahun yang lalu,” kata Brian Marshal, Founder & CEO SIRCLO dalam rilis media yang diterima Kontan.co.id, Kamis (14/2).

Brian menambahkan bahwa ada berbagai cara yang dapat ditempuh perusahaan FMCG untuk meningkatkan penjualan melalui online marketplace.

“Pertama, penting agar proses produksi dan merchandising, yaitu pengadaan sebuah produk, dijadikan lebih efektif dengan memperkuat pengaturan stok, pengendalian kualitas, serta pengunggahan koleksi baru secara reguler,” lanjut Brian.

Kedua, perusahaan-perusahaan FMCG harus menargetkan berbagai aktivitas marketing, atau pemasaran, ke konsumen di marketplace yang berpotensi untuk menjadi calon pelanggan. Perusahaan-perusahaan FMCG bisa mengoptimalkan upaya promosi di platform marketplace dengan menggunakan aset digital, seperti iklan banner, newsletter, media sosial, dan promosi diskon.

“Yang ketiga, perusahaan-perusahaan FMCG harus membangun Customer Service, atau Layanan Pembeli, tersendiri. Melalui Layanan Pelanggan online ini, perusahaan-perusahaan dapat menanggapi pertanyaan pelanggan dan memberi pengalaman belanja yang memuaskan bagi para pelanggan. Memberi rasa puas adalah bagian penting dalam strategi menjaga loyalitas pelanggan,” kata Brian.

E-Commerce telah berkontribusi pada pertumbuhan FMCG di Indonesia secara signifikan dalam dua tahun terakhir ini. Namun, perusahaan-perusahaan FMCG menyatakan bahwa masih ada berbagai tantangan yang harus dilalui untuk dapat memaksimalkan posisi mereka di ranah e-commerce.

SIRCLO adalah perusahaan yang menyediakan solusi untuk merek-merek lokal dan besar untuk berjualan di jalur e-commerce. SIRCLO Commerce, layanan SIRCLO yang membantu brand untuk berjualan di berbagai kanal marketplace, menawarkan solusi mulai dari proses merchandising, pemasaran,  hingga logistik untuk pengiriman pesanan dan pergudangan untuk inventaris.

Fransiscus Kurniawan, PepsiCo Head of Trade Marketing and E-Commerce mengatakan bahwa pada umumnya perusahaan FMCG di Indonesia menghadapi setidaknya tiga tantangan besar ketika merambah dunia e-commerce. Tantangan terbesar yang dihadapi berkaitan dengan sumber daya manusia.

“Dibutuhkan minimal lima orang - bertugas sebagai Key Account, Store Operator, Customer Service, Logistic & Inventory, dan Graphic Designer - untuk menjalankan unit e-commerce dalam sebuah perusahaan dan ini semua membutuhkan investasi yang sangat besar dari awal. Selain itu, jumlah talenta yang piawai dan berpengalaman di bidang e-commerce FMCG belum banyak tersedia di pasar tenaga kerja Indonesia, sehingga perusahaan kesulitan untuk mempekerjakan orang yang sesuai,” kata Fransiscus.

Selain itu, Fransiscus menambahkan, tantangan lainnya adalah sistem rantai pasokan, mulai dari yang di internal perusahaan hingga distributor eksternal, yang belum terintegrasi ke platform e-commerce. Akibatnya, banyak proses terkait logistik, seperti pengambilan dan pengepakan produk yang dipesan secara online, masih dilakukan secara manual.

“Proses manual ini berpotensi menyebabkan terjadinya kesalahan yang mengakibatkan rendahnya performance penjualan,” lanjut Fransiscus.

Terakhir, dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman untuk menjalankan penjualan melalui e-commerce yang berbeda tekniknya dibanding penjualan tradisional.

“Berjualan lewat e-commerce membutuhkan pengetahuan dan pengalaman untuk menentukan jenis platform yang cocok untuk sebuah merek atau produk, selain jenis promosi yang tepat untuk setiap platform e-commerce,” kata Fransiscus.

Salah satu solusi untuk menghadapi tantangan-tantangan ini adalah bekerja sama dengan penyedia solusi untuk channel management, atau manajemen jalur distribusi, yang mengkhususkan diri dalam membantu perusahaan FMCG untuk berjualan secara online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi
Terbaru