Potensi Industri Kosmetik, Herbal, dan Supplement di Indonesia Sangat Besar

Sabtu, 09 Maret 2024 | 13:14 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Potensi Industri Kosmetik, Herbal, dan Supplement di Indonesia Sangat Besar

ILUSTRASI. PT Nusaraya Asa Pameran akan menggelar pameran Interbeauty Indonesia pada 6 ? 8 Maret 2024.


PAMERAN - JAKARTA. PT Nusaraya Asa Pameran (ASA Exhibitions) sukses menyelenggarakan Pameran Interbeauty Indonesia 2024 bersamaan dengan Contract Manufacturing Expo (CMEI) 2024 dan Health+Beauty Expo 2024. Perhelatan itu merupakan pameran dagang B2B terintegrasi untuk produk hosmetik, herbal, suplemen dan parfum.

Project Director ASA Exhibitions, Alex Chandra mengungkapkan, perhelatan itu digelar karena melihat potensi industri kosmetik, herbal, dan supplement di Indonesia sangat besar. Menurutnya, ada beberapa faktor yang mendukung potensi tersebut.

Pertama, kebutuhan konsumen yang berkembang. “Masyarakat Indonesia semakin menyadari pentingnya perawatan diri dan kesehatan. Hal ini mendorong peningkatan permintaan akan produk kosmetik, herbal, dan supplement,” kata dia dalam keterangannya resminya, Jumat (8/3).

Kedua, keberagaman sumber daya alam. Indonesia kaya akan sumber daya alam, termasuk tumbuhan herbal dan bahan alami lainnya yang dapat digunakan dalam produk kosmetik dan suplemen. Keberagaman ini memberikan peluang untuk mengembangkan produk lokal yang unik.

Baca Juga: Kemenparekraf Dorong Pelaku Ekonomi Kreatif Lewat Apresiasi Kreasi Indonesia 2024

Ketiga, dopsi gaya hidup sehat dan alami semakin berkembang di kalangan konsumen. Produk kosmetik, herbal, dan supplement yang bersifat alami dan organik menjadi lebih diminati.

Alex mengatakan, pameran tersebut didukung oleh pemerintah dan asosiasi terkait melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI), dan LPPOM MUI. 

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM Mohamad Kashuri mengungkapkan, kosmetik, suplemen kesehatan dan obat tradisional saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar selain sandang, pangan, papan.

 “Kita bayangkan mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur selalu terkait dengan kosmetik. Saat ini paradigma preventif itu lebih utama dibandingkan pengobatan oleh karenanya suplemen kesehatan menjadi kebutuhan dasar juga. Bagi seseorang yang tidak fit tentu akan selalu mengkonsumsi suplemen kesehatan,” jelasnya.

Selain itu, tambahnya, paradigma back to nature membuat seseorang lebih merasa aman. “Kita lebih aman menggunakan obat hasil alam dibandingkan dengan obat kimia. Terbukti di masa pandemi, industri yang paling bisa bertahan adalah industri kosmetik, suplemen kesehatan, maupun obat tradisional. Data menunjukan adanya peningkatan ekonomi yang luar biasa untuk kosmetik saja itu 6% setiap tahun hingga tahun 2028 nanti. Oleh karenanya ini peluang investasi, peluang untuk berbisnis,” jelas Kashuri.

Ketua Umum APSKI Decky Yao mengungkapkan selama tiga tahun ini, pandemi covid mengubah segala aspek kehidupan seseorang baik secara sosial, gaya hidup hingga dunia kesehatan itu sendiri. Pelajaran dan pengalaman seperti bisnis ada yang berefek hingga bangkrut namun ada pula yang sukses besar. Salah satunya yang berkembang pesat selama pandemi covid yakni industri kesehatan.

Baca Juga: Gelar Property Expo, Paramount Land Pacu Penjualan di Awal Tahun

Pameran Interbeauty Indonesia 2024 tidak hanya berupa pameran saja, namun juga menghadirkan 3 conference selama 3 hari : Health & Beauty Innovation Conference, Indonesia Beauty Influencers Summit, dan The Rising Indonesia 2024 – hasil kerjasama dengan MeasureCommerce, perusahaan AI dan Big Data terkemuka asal Korea Selatan.

Pameran yang digelar pada 6-8 Maret ini diikuti  puluhan puluhan perusahaan sebagai exhibitors baik itu Manufaktur, Jasa Maklon, Supplier Packaging dan Bahan Baku dari Indonesia, Malaysia, Singapura, China dan India. Ini menjadi bukti bahwa Pameran Interbeauty Indonesia 2024 adalah platform internasional, yang mempertemukan berbagai pihak untuk berkolaborasi, berinovasi, dan tumbuh bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk

Terbaru