Prajogo Pangestu Bisa Kantongi Potential Capital Gain Puluhan Triliun dari Saham BRPT

Rabu, 19 Oktober 2022 | 21:18 WIB   Reporter: Muhammad Julian
Prajogo Pangestu Bisa Kantongi Potential Capital Gain Puluhan Triliun dari Saham BRPT

ILUSTRASI. Harga saham naik dalam 5 tahun terakhir, Prajogo Pangestu bisa kantongi potential capital gain puluhan triliun dari kepemilikan langsung saham Barito


TOKOH - JAKARTA. Prajogo Pangestu bisa mengantongi potential capital gain puluhan triliun dari kepemilikan langsungnya atas saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) seturut kenaikan harga saham emiten tersebut dalam lima tahun terakhir. Seperti diketahui, harga saham BRPT tercatat berada di angka Rp 795 per saham per Rabu (19/10). 

Jika ditarik 5 tahun ke belakang, harga tersebut sudah naik 104,37% jika dibandingkan harga saham BRPT 5 tahun yang lalu pada 20 Oktober 2017. Kala itu, harga saham BRPT masih berada di angka Rp 389 per saham.

Kenaikan harga saham BRPT terjadi beriringan dengan kenaikan aset selama beberapa tahun terakhir. Laporan Tahunan perusahaan menunjukkan, jumlah aset BRPT telah meningkat 34,48% dari semula US$ 6,87 miliar per akhir tahun 2017 menjadi US$ 9,24 miliar per akhir tahun 2021.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) Siapkan Induk Usaha Bidang Energi Terbarukan

Berdasarkan data RTI, saat ini Prajogo tercatat mengempit kepemilikan langsung atas 66.422.624.470 lembar saham BRPT atau setara 70,85% dari total jumlah saham BRPT. Dus, andaikata Prajogo menjual seluruh kepemilikan langsungnya atas saham BRPT pada hari ini (19/10) di harga Rp 795 per saham, pria yang dinobatkan sebagai orang kaya kelima di Indonesia pada tahun 2021 versi Forbes tersebut bakal beroleh capital gain Rp 52,80 triliun.

Jumlah tersebut melesat jika dibandingkan dengan capital gain yang berpotensi Prajogo kantongi andaikata ia menjual seluruh kepemilikan langsungnya atas saham BRPT 5 tahun lalu. Dengan asumsi jumlah kepemilikan langsung yang sama, yakni 66.422.624.470 lembar saham, maka Prajogo bakal mengantongi capital gain Rp 25,83 triliun pada 20 Oktober 2017 silam.

Belum pasti seperti apa pergerakan saham BRPT ke depan. Satu hal yang terang, BRPT masih memiliki agenda pengembangan bisnis. Dalam Laporan Tahun 2021, manajemen BRPT menyebutkan bahwa inisiatif strategis jangka panjang seperti pabrik cracker kedua juga akan terus berlanjut. 

 

 

Salah satu contoh proyek lainnya yang juga sedang dikawal ialah Proyek Salak Binary 15MW. Proyek tersebut saat ini dalam fase konstruksi dan dijadwalkan rampung pada awal 2023 mendatang.

“Sebagai perusahaan induk, Barito Pacific berkomitmen untuk mendukung dan membantu para entitas anak kami seiring dengan pertumbuhan mereka, serta mengembangkan bisnis kami untuk mencapai skala yang lebih besar di tahun-tahun mendatang,” tulis manajemen dalam Laporan Tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru