​Ramai cuitan WNA lebih baik di Alas Purwo daripada Bali, ini penampakannya

Selasa, 19 Januari 2021 | 11:09 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
​Ramai cuitan WNA lebih baik di Alas Purwo daripada Bali, ini penampakannya

ILUSTRASI. Taman Nasional Alas Purwo


WISATA - Belum lama ini media sosial Twitter diramaikan dengan unggahan seorang warga negara asing (WNA) yang telah tinggal di Bali selama hampir setahun. 

Dalam unggahan di akun twitternya @kristentootie, WNA yang bernama Kristen Gray itu mengajak turis asing lainnya untuk pindah ke Bali di masa pandemi Covid-19.

Dia menceritakan, awalnya ia berencana untuk tinggal di Bali selama enam bulan, tetapi pandemi membuatnya tak bisa pulang ke kampung halamannya. 

Selama di Pulau Dewata, ia mengaku bekerja di bidang desain grafis dan memiliki laman konsultasi bagi siapa pun yang ingin pindah ke Bali.

Warganet pun menanggapi unggahan tersebut dengan berbagai komentar. Salah satu akun Twitter @hydrococko yang menyarangkan agar Kristen Gray untuk tinggal di Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. 

Sebab, lokasinya tidak jauh dari Bali dan penduduknya ramah. Cuitan tersebut pun menjadi viral dan telah di-retwit sebanyak 29,2 ribu kali.  Lantas, seperti apakah penampakan Alas Purwo di Banyuwangi? 

Baca Juga: Teriakan pengusaha hotel yang semakin tertekan

Alas Purwo, kaya flora dan fauna 


Taman Nasional Alas Purwo

Dikutip dari laman resmi Taman Nasional Alas Purwo, Alas Purwo memiliki luas areal 62.000 hektar dan pernah berstatus sebagai Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan. 

Namun, pada 1992, diubah menjadi Taman Nasional Alas Purwo pada tahun 1992 dengan luas 43.420 ha. Secara geografis Kawasan Taman Nasional Alas Purwo terletak ujung Timur Pulau Jawa wilayah pantai Selatan. 

Sementara, secara administrasi masuk wilayah pemerintahan Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.

Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan yang mempunyai berbagai macam tipe ekosistem yang tergolong utuh di Pulau Jawa. 

Ekosistem yang dimiliki mulai dari pantai (hutan pantai) sampai hutan hujan  dataran rendah, hutan mangrove, hutan bambu, savana buatan dan hutan tanaman. 

Baca Juga: Turki mulai laksanakan vaksinasi virus corona massal

Selain itu, keanekaragaman jenis flora darat di kawasan Taman Nasional Alas Purwo termasuk tinggi. Terdapat lebih dari 700 jenis tumbuhan mulai dari tingkat tumbuhan bawah sampai tumbuhan tingkat pohon dari berbagai tipe/formasi vegetasi.

Tumbuhan khas pada taman nasional ini yaitu Sawo Kecik (Manilkara kauki) dan jenis yang dilindungi yaitu Sadeng (Livistoma rotundifolia).

Disamping kaya akan jenis-jenis flora, Taman Nasional Alas Purwo juga kaya akan jenis-jenis fauna daratan, baik kelas mamalia, aves dan herpetofauna (reptil dan amfibi). 

Sampai saat ini teridentifikasi 45 jenis mamalia di Taman Nasional Alas Purwo. 

Baca Juga: Begini pandangan managing director Delimajaya group terhadap vaksin Covid-19

Taman Nasional Alas Purwo

Beberapa jenis mamalia yang sering dijumpai di kawasan TN Alas Purwo diantaranya Banteng (Bos javanicus), Rusa Timor (Rusa timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), Lutung Budeng (Tracypithecus auratus) dan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis).

Takhanya itu, di Alas Purwo juga teridentifikasi lebih dari 250 jenis burung. 

Beberapa jenis burung yang sering dijumpai diantaranya Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Ayam Hutan Hijau (Galus varius), Ayam Hutan Merah (Gallus gallus), Kuntul Kecil (Egreta garzeta), Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus), Dara Laut Jambul (Sterna bergii) dan Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris). 

Terdapat banyak lokasi obyek dan daya tarik wisata di dalam taman nasional. 

Di antaranya beberapa pantai yang unik dan potensial seperti ombak yang cocok untuk olah raga surfing, pantai tempat peneluran penyu, pantai yang berpasir putih, terumbu karang serta laguna yang dipenuhi burung migran pada musim-musim tertentu.

Selanjutnya: Ini aturan terbaru soal WNA yang ingin masuk Indonesia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Virdita Ratriani

Terbaru