Ramai polemik audisi bulu tangkis, intip gurita bisnis Grup Djarum

Kamis, 12 September 2019 | 04:36 WIB Sumber: Kompas.com
Ramai polemik audisi bulu tangkis, intip gurita bisnis Grup Djarum

ILUSTRASI. PB DJARUM HENTIKAN AUDISI UMUM BULUTANGKIS


Di lini bisnis perkebunan dan hutan tanaman industri (HTI), Grup Djarum memiliki PT Hartono Plantation Indonesia. Selain itu, mereka juga mengembangkan bisnis elektronik melalui Polytron. Grup Djarum berencana fokus memproduksi televisi, kulkas, AC dan telepon seluler (ponsel).

Baca Juga: KPAI angkat bicara soal penghentian audisi bulu tangkis PB Djarum

Perusahaan itu berambisi memenangkan pasar televisi LCD dan LED yang masih dipegang pabrikan Jepang dan Korea Selatan. Khusus untuk bisnis ponsel, perusahaan itu akan mengeluarkan terobosan anyar.

Asal tahu saja, Grup Djarum juga memiliki bisnis properti dan perhotelan. Proyeknya antara lain mal Daan Mogot, WTC Mangga Dua, Grand Indonesia dan perumahan Resinda di Karawang, Jawa Barat. Meskipun lini bisnis utama tak melantai di bursa, setidaknya terdapat dua perusahaan Grup Djarum yang menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Saham BBCA merupakan salah satu saham dengan kinerja terbaik di bursa. Pasalnya, kinerja perusahaan setiap tahun juga menunjukkan prospek bisnis yang cerah.

Hingga kuartal II-2019 laba bersih BCA tercatat tumbuh 12,61% menjadi Rp 12,86 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun Sarana Menara Nusantara yang bergerak di sektor telekomunikasi pada semester I-2019 mencatatkan penurunan laba periode berjalan sebesar 7,97% menjadi Rp 993,51 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Baca Juga: PB Djarum hentikan audisi tahun 2020, Kak Seto: Kayak anak kecil

Generasi Ketiga Djarum Grup dan Disrupsi Digital Victor Rachmat Hartono, Martin Basuki Hartono dan Armand Wahyudi Hartono merupakan tiga sosok yang paling kerap disoroti. Victor merupakan putra sulung Budi Hartono yang kini menjabat sebagai Direktur Operasi PT Djarum. Selain itu, dirinya juga menduduki posisi Presiden Direktur program taggung jawab Djarum Grup, yakni Djarum Foundation.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru