Road to Jazz Gunung Series, konser virtual digelar akhir pekan ini

Senin, 21 September 2020 | 23:53 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Road to Jazz Gunung Series, konser virtual digelar akhir pekan ini

ILUSTRASI. Gerakan Pakai Masker (GPM) menggandeng Jazz Gunung Indonesia dan Konser 7 Ruang untuk menggelar konser virtual ?Road to Jazz Gunung Series


KONSER MUSIK - JAKARTA. Kondisi pandemi yang terjadi saat ini, tidak menghalangi para musisi untuk berkarya dan pecinta musik untuk menikmati alunan nada favoritnya. Untuk itu, Gerakan Pakai Masker (GPM) menggandeng Jazz Gunung Indonesia dan Konser 7 Ruang  untuk menggelar konser virtual “Road to Jazz Gunung Series.”

Acara ini merupakan konser kemanusiaan, di mana akan dilakukan penggalangan dana yang hasilnya akan dipergunakan untuk kampanye cara memakai  masker yang benar serta diberikan kepada pelaku seni yang terkena dampak pandemi.

Konser virtual ini rencananya akan digelar pada Jumat, 25 September 2020 pada pukul 20.00 melalui channel Youtube @jazzgunung dan @dssmusic. Tampil dalam konser virtual ini musisi jazz papan atas, antara lain Andien, Syaharani, Bintang Indrianto dan Audiensi Band.

Baca Juga: Menarik! Akan dibangun kereta gantung di Gunung Bromo

Konser ini rencananya juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama; mendampingi Ketua Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono; Pendiri BenihBaik.com Andi F Noya dan seniman Butet Kartaredjasa.   

Konser virtual ini diharapkan dapat memberikan spirit kepada para musisi dan pelaku industri kreatif secara umum untuk tetap berkarya. Acara ini juga merupakan upaya untuk mendenyutkan kembali nadi sektor pariwisata sekaligus mengedukasi dan mensosialisasikan pemakaian masker yang baik dan benar bersama Gerakan Pakai Masker (GPM).

Sektor pertunjukan dan pariwisata merupakan dua sektor yang saling terkait erat. Keterpurukan sektor pariwisata akibat pandemi telah memukul sektor hiburan dalam waktu yang bersamaan sehingga musisi atau seniman kehilangan pekerjaan. Jika dunia hiburan dihidupkan kembali, maka ini menjadi sinyal positif bagi sektor pariwisata dalam waktu yang bersamaan.

Di samping itu acara ini juga untuk mempromosikan destinasi pegunungan dan wisata alam. Seperti kita ketahui, pandemi menyebabkan destinasi-destinasi yang padat wisatawan mulai dihindari dan minat berwisata bergeser ke destinasi wisata alam terbuka dan sepi seperti pegunungan.

Dengan menpromosikan wisata alam/gunung diharapkan sektor pariwisata Indonesia akan cepat pulih kembali. Karenanya, Kemenparekraf memberikan apresiasi atas kolaborasi antara musisi dan GPM, sehingga konser virtual ini dapat dilaksanakan.

Baca Juga: Menpar: Banyuwangi bisa jadi destinasi wisata kelas dunia

Ketua Umum Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono menyampaikan, situasi pandemi saat ini tentunya sangat berpengaruh dalam kehidupan semua insan di dunia, tak terkecuali musisi.

Tetapi sebagai public figure, musisi dapat menggerakan masyarakat untuk tetap pakai masker dalam kehidupan sehari-hari, karena terbukti pemakaian masker yang benar dapat melindungi penyebaran Covid-19 sampai dengan 75%.

Apalagi kalau diikuti dengan disiplin jaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, penyebaran virus dapat dicegah sampai 90%.

“Musisi adalah sosok yang memiliki ruang di hati masyarakat, sehingga diharapkan dapat turut mengedukasi masyakarat untuk disiplin mengenakan masker sebagai bagian dari tatanan kehidupan era baru,” ujar Sigit dalam keterangannya, Senin (21/9).

Senada dengan itu, seniman Butet Kartaredjasa menyambut baik peran seniman dalam kampanye protokol kesehatan.

“Minimal dengan keahlian masing-masing, para praktisi seni ini dapat menggunakan talenta dan daya jangkaunya untuk menghimbau masyarakat supaya mematuhi anjuran protokol kesehatan seperti harus pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan,” kata Butet.

Jazz Gunung merupakan penyelenggara pergelaran musik jazz bertaraf internasional di alam terbuka di Indonesia seperti Bromo, Ijen, Burangrang dan Danau Toba.

Sejak tahun 2009, kegiatan ini rutin digelar setiap tahun. Tetapi adanya pandemi ini menyebabkan beberapa pergelaran Jazz Gunung 2020 ditunda dan Jazz Gunung Bromo 2020 diundur ke tanggal 5 Desember 2020. Adanya konser virtual ini setidaknya dapat mengobati kerinduan para penikmat Jazz Gunung.

Konser 7 ruang  merupakan digital platform yang dipelopori oleh Donny Hardono, pemilik studio DSS Musik. Diberi nama Konser 7 Ruang, karena ada 7 ruangan terpisah untuk masing-masing musisi.

Mulai dari ruang gitar, piano, bass, keyboard, vokal, drum, hingga ruang mixing. Jadi prinsip protokol jaga jarak sangat dipatuhi dalam pementasan ini. Konser semacam ini menjadi cara yang efektif untuk memamerkan karya musik di era pandemi.

Baca Juga: Asyik, Ijen Summer Jazz hadir 3 kali tahun ini

“Konser virtual ini merupakan penyemangat bagi pekerja di industri musik untuk terus berkarya di tengah pandemi Covid-19. Musisi dan pelaku seni perlu menyesuaikan diri agar tetap eksis dengan memanfaatkan platform digital. Teknologi digital telah memperluas jangkauan dan memberikan solusi nyata bagi musisi untuk terus berkarya,” kata Donny.

Pendiri Benihbaik.com Andy F. Noya yang juga hadir dalam konser virtual ini juga menyampaikan pentingnya bahu membahu antar elemen masyarakat untuk memulihkan sektor pariwisata dan hiburan.

“Mari kita tidak membiarkan satu sama lain merasa sendirian menghadapi pandemi ini. Melalui penggalangan dana bagi musisi dan pelaku seni ini diharapkan dapat memberikan secercah harapan bagi dunia pertunjukan dan dan sektor pariwisata,” ujar Andy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto
Terbaru