Saat corona, pengunjung situs porno meningkat, serangan siber lewat ponsel melonjak

Rabu, 17 Juni 2020 | 16:13 WIB   Reporter: Ahmad Febrian
Saat corona, pengunjung situs porno meningkat, serangan siber lewat ponsel melonjak

ILUSTRASI. Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan pemeriksaan isi telepon genggam milik pelajar yang diamankan usai terjaring razia di Kantor Satpol PP Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (9/1). Razia di tempat pemakaman Tionghoa saat jam sekolah terseb


TEKNOLOGI - JAKARTA.  Saat wabah corona, mengharuskan orang berada di rumah. Kebiasaan sehari-hari berubah. Internet menjadi wahana hiburan saat berada di rumah. Dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (17/6).  perusahaan keamanan siber, Kaspersky, menyebut, dengan tinggal di rumah dan tetap aman di tahun 2020, platform konten dewasa mengalami tambahan pengunjung.

Walhasil, risiko keamanan siber tidak pernah sepenting saat ini. Tinjauan aktivitas ancaman 2019 yang dilakukan peneliti Kaspersky menunjukkan, jumlah pengguna ponsel yang diserang oleh konten pornografi tumbuh dua kali lipat dibandingkan tahun 2018. 

Konten dewasa, seperti halnya dengan jenis hiburan lain, tetap menjadi salah satu sarana pelaku kejahatan siber untuk menginfeksi perangkat. Selain itu, karena sifatnya
yang agak sensitif dan keinginan di antara pengguna untuk menjaga pengalaman menjelajah hal  tersebut tetap pribadi, pornografi tetap menarik bagi para pelaku kejahatan siber. Sejatinya berbagai serangan terkait porno sudah ada sejak bertahun-tahun silam. Sebut saja phishing, spam dan ransomware.

Tapi para pelaku kejahatan siber tidak berhenti sampai di situ dan terus memperluas menyempurnakan metode serangan. Saat ini perangkat seluler semakin multifungsi, dapat digunakan berbagai hal mulai pekerjaan hingga hiburan. Maka, ancaman terhadap ponsel dengan penyamaran konten porno semakin meningkat. 

Meskipun pada 2019 lebih sedikit tag digunakan untuk menyebarkan ancaman yang disamarkan sebagai hal porno, jumlah pengguna yang diserang terkait pornografi dan aplikasi tidak diinginkan justru mengalami peningkatan berlipat ganda. Catatan Kaspersky, tahun lalu ancaman itu terkena ke 42.973 pengguna, Melompat lebih dari  dua kali lipat dibandingkan 19.699 pada tahun 2018.

Menariknya, tren berlawanan terlihat untuk ancaman personal computer (PC).

Editor: Ahmad Febrian

Terbaru