Sah, Australia dan Selandia Baru jadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023

Jumat, 26 Juni 2020 | 08:58 WIB Sumber: Reuters
Sah, Australia dan Selandia Baru jadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023

ILUSTRASI. Pertandingan sepak bola wanita


PIALA DUNIA - MELBOURNE. Australia dan Selandia Baru akhirnya terpilih menjadi penyelenggara Piala Dunia Wanita 2023. Kedua negara ini akan menjadi tuan rumah bersama setelah berhasil mengungguli Kolombia dalam pemungutan suara yang dilakukan FIFA pada Kamis (25/6). 

Ini juga merupakan penyelenggaraan Piala Dunia Wanita pertama di wilayah Asia-Pasifik. Dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023 kali ini, hanya diikuti oleh dua kandidat. 

Padahal sebelumnya, setidaknya ada dua negara lainnya yang ikut serta membidik gelaran bergengsi tersebut. Yakni Brasil, yang akhirnya memilih mundur setelah diwajibkan memberi deposito terlebih dahulu.

Negara kedua yang mundur ada Jepang. Negeri Matahari Terbit ini memilih mundur setelah Badan Evaluasi FIFA mengumumkan bahwa peringkat Jepang ada di posisi kedua setelah Australia dan Selandia Baru, untuk menyelenggarakan Piala Dunia Wanita 2023. 

Baca Juga: Jepang mundur dari pemilihan tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023

Laporan tersebut menyoroti keunggulan infrastruktur dan organisasi dari penawaran Australia dan Selandia Baru yang diyakini FIFA akan menjadi turnamen yang sukses secara komersial.

"Piala Dunia Wanita FIFA 2023 di Australia dan Selandia Baru akan menjadi terobosan baru dalam banyak hal," kata Chris Nikou, Presiden Federasi Sepak Bola Australia (FFA).

"Tidak hanya itu akan menjadi co-konfederasi pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA dan Piala Dunia Wanita FIFA pertama di kawasan Asia-Pasifik, tetapi kami akan membuka potensi besar untuk pertumbuhan sepakbola wanita di kawasan Asia-Pasifik," tegas dia. 

Pada pemungutan suara kali ini, Australia dan Selandia baru unggul 22 banding 13 dari Kolombia. Sebelumnya, dikabarkan pemungutan suara bisa terjadi cukup ketat karena perwakilan UEFA, Federasi Sepak Bola Eropa, mendukung Kolombia, tetapi pada akhirnya margin kemenangan melebar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari
Terbaru