KULINER - BANDUNG. Bandung memang surganya kuliner. Mau cari makanan yang trending dan hits, Kota Kembang ini tidak pernah kehabisan referensi.
Jika sedang menyambangi Bandung, hidangan dari restoran Gudeg Banda sayang untuk dilewatkan. Seporsi gudeg yang manis, ditemani krecek pedas, serta opor ayam yang gurih hasil racikan pendirinya, Senen Miharjo sejak tahun 1978, layak mendapat sanjungan.
Jika sedang tidak ingin menyantap gudeg, Gudeg Banda juga sejak Februari lalu merilis lini baru, Banda Toast. Tapi, varian ini baru bisa ditemukan di cabang Taman Cibeunying. Sementara restoran pertama di Jalan Lombok maupun outlet baru di kawasan Summarecon, Bandung, belum memiliki menu ini.
Banda Toast, seperti namanya, menyuguhkan aneka roti bakar sebagai andalannya.
Untuk penyuka manis, ada pilihan roti bakar dengan varian rasa coklat crispy, strawberry, pindakas atau selai kacang, srikaya, keju susu, dan lotus.
Untuk penyuka asin, jagoan di Gudeg Banda yaitu roti bakar katsu, abon, smoked beef & egg, serta ekstra keju.
Setiap pesanan roti bakar ini, disuguhkan dengan keripik singkong, loh. Penasaran, kan, mengudap roti bakar manis bersama keripik singkong?
Jika datang bersama kawan atau keluarga, rumah makan ini juga menyediakan menu sharing. Misalnya, Cheeky Pop, camilan berbahan dasar ayam dengan tepung berbentuk bulat kecil gemas. Menu bubur ayam juga sudah hadir di lini Banda Toast.
Aneka minuman yang dihidangkan lebih bervariasi, seperti lemon tea, milo, dan kopi ala kafe
Buka lebih pagi
Susilowati Miharjo, putri pemilik Gudeng Banda yang mengelola cabang Cibeunying bilang, dia ingin pengunjung yang datang punya pilihan lain selain makanan berat nasi.
Kebetulan, cabang Cibeunying yang memiliki ruang makan kira-kira 250 meter persegi ini, cozy dan memungkinkan pengunjung duduk lebih lama ketimbang makan siang saja.
"Kadang-kadang, pengunjung yang datang ke sini juga sambil rapat kecil atau ngobrol, jadi lebih enak kalau ada yang bisa dicamil," katanya, Rabu lalu (10/1).
Sebenarnya, ide mengeluarkan menu Banda Toast ini muncul saat pandemi tahun 2020 lalu.
Susi menceritakan, saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serentak dan diikuti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, jam operasional rumah makan dibatasi hingga jam 7 malam saja.
Hal ini menyebabkan Gudeg Banda harus tutup lebih dini dan kehilangan penjualan di jam makan malam. "Kami tidak ingin pengunjung sudah terlanjur pesan, makan, tapi diburu-buru karena sudah harus tutup," ujar dia.
Menyiasati kondisi tersebut, Susi memutuskan membuka restoran lebih awal, yaitu jam 7 pagi. Sehingga, hadirlah menu Banda Toast yang juga cocok untuk sarapan.
Asyiknya, di Sabtu atau Minggu pagi, Gudeg Banda menyulap sebagian area parkir sebagai gerai outdoor. Alhasil, suasananya makin asik untuk nongkrong pagi.
Kudapan ini juga bisa dinikmati sembari menunggu kiriman menu gudeg dari restoran pertama di Jalan Lombok setiap jam 8 pagi.
Oh, iya, meskipun PPKM di Bandung sudah selesai dan tidak diperpanjang, Gudeg Banda tidak menambah kapasitas meja dan kursi seperti sebelumnya karena ingin tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sifra, salah satu pengunjung Gudeg Banda mengatakan, belakangan memesan varian Banda Toast selain nasi gudeg. Favoritnya adalah roti bakar manis srikaya dengan alasan isiannya tidak pelit. Soal keripik singkong, dia bilang, justru sedap dikudap selang-seling bersama hidangan manis.
Varian Banda Toast dijajakan dengan harga bersahabat. Seporsi roti bakar manis misalnya ditawarkan dengan harga Rp 13.000 – Rp 15.000. Menu sharing seperti Cheeky Pop ditawarkan dengan harga Rp 20.000 per cup.
Jika tertarik mencicip aneka hidangan Banda Toast atau seporsi gudeg sedap, sambangin saja langsung Gudeg Banda cabang Taman Cibeunying Selatan no 33. Jika mager, tinggal pesan lewat aplikasi ojek online di ponsel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News