Sejarah Deterjen dan Kisah SoKlin, Merek Deterjen Lokal di Indonesia

Kamis, 16 Februari 2023 | 13:04 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Sejarah Deterjen dan Kisah SoKlin, Merek Deterjen Lokal di Indonesia

ILUSTRASI. Sejarah Deterjen dan Kisah SoKlin di Indonesia.


GAYA HIDUP - Deterjen adalah perlengkapan rumah tangga berbentuk cairan atau bubuk untuk mencuci pakaian. Sejarah deterjen atau sering disebut juga sebagai sabun ternyata berasal sejak sebelum masehi (SM).

Orang Babilonia pada catatan prasasti dan literatur sejarah sudah membuat sabun pada tahun 2800 SM. Dirangkum dari laman Cleaning Institute, sebuah literatur mencatat bahwa orang Mesir kuno mandi secara teratur. 

Papirus Ebers, sebuah dokumen medis dari sekitar 1500 SM menjelaskan cara mengobati penyakit kulit dan untuk mencuci menggunakan gabungan minyak hewani, nabati dengan garam alkali untuk membentuk bahan seperti sabun. 

Baca Juga: Yayasan WINGS Peduli, UI & RSUI Ciptakan Healing Garden guna Taman Penyembuhan Alami

Sementara itu, penyebutan sabun atau "soap" dalam bahasa Inggris berasal dari legenda Romawi kuno tentang Gunung Sapo. Dalam legenda tersebut disebutkan bahwa hujan akan mengguyur Gunung Sapo bercampur dengan lemak hewani dan abu, menghasilkan campuran tanah liat yang mudah digunakan untuk mencuci. 

Kemudian, pada abad ke-7, Italia, Spanyol, dan Perancis mulai membuat sabun menggunakan minyak dari pohon zaitun. Lalu, pada abad ke-12, Inggris mulai membuat sabun secara komersial. 

Langkah menuju pembuatan sabun berskala besar terjadi pada 1791 ketika seorang ahli kimia Prancis, Nicholas Leblanc, mematenkan proses pembuatan soda abu dari garam biasa. 

Baca Juga: Yayasan WINGS Peduli Donasikan Produk Cuci Piring untuk Pengungsi Cianjur

Penemuan ini menjadikan pembuatan sabun sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di Amerika pada 1850. Namun, selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, ada kekurangan lemak dan minyak hewani maupun nabati yang digunakan untuk membuat sabun. 

Hal ini membuat ahli kimia harus menggunakan bahan mentah lain, yang disintesis menjadi bahan kimia dengan sifat serupa. Inilah yang sekarang dikenal sebagai "deterjen".

Di masa modern, deterjen juga berasal dari bahan berbasis kelapa sawit. Lantas, seperti apa sejarah deterjen di Indonesia? 

Baca Juga: Bantuan dan Dedikasi Yayasan WINGS Peduli Raih Penghargaan Pemerintah lewat Kemensos

Sejarah deterjen di Indonesia dan kisah SoKlin 

Sejarah deterjen di Indonesia

Rinso adalah salah satu pelopor deterjen bubuk di Indonesia. Pada 1973, Unilever membawa Rinso ke Indonesia pada saat masyarakat akrab dengan sabun batangan.

Dikutip dari buku "Measuring Customer Satisfication" (2006) oleh Freddy Rangkuti, memang bukan Rinso yang pertama, karena sebelumnya, Unilever telah meluncurkan Radion, deterjen yang diperkenalkan dengan jingle, yaitu "Radion baru, mencuci sendiri,". 

Namun, Unilever sengaja membunuh Radion dan menggantikannya dengan Rinso. Rinso adalah merek deterjen global dan hadir cukup lama di Indonesia.

Baca Juga: SoKlin Antisep Luncurkan Kampanye Indonesia Sehat Berseri

Kemudian, SoKlin pertama kali muncul 40 tahun lalu dan mulai menjadi pesaing Rinso di produk deterjen. SoKlin adalah produk deterjen lokal dari WINGS, perusahaan penghasil produk-produk rumah tangga yang bermarkas di Surabaya dan Jakarta. 

WINGS didirikan pertama kali pada 1948 di Surabaya, Jawa Timur. Pada 1991 menjadi PT. Wings Surya yang bermarkas di Surabaya dan PT. Sayap Mas Utama yang bermarkas di Jakarta.

Dikutip dari buku "Positioning, Diferensiasi, Brand" (2004) oleh Hermawan Kartajaya, SoKlin yang memasang harga lebih rendah dan tetap mengusahakan agar kualitasnya tidak terlalu beda dengan Rinso berhasil mendapatkan respons yang bagus dari masyarakat. 

Baca Juga: Wings Care Hadirkan SoKlin Liquid Nature Series Provence Lavender

Hanya saja SoKlin tidak langsung bisa mengalahkan Rinso. Maklum, Rinso adalah pemain yang benar-benar kuat. Kendati harganya sedikit lebih mahal, Rinso bisa menunjukkan kualitas yang sesuai, sehingga posisinya tetap kuat. 

Namun, ketika krisis terberat dalam sejarah Indonesia muncul, SoKlin bisa memanfaatkan situasi tersebut dengan baik. Khususnya ketika banyak orang mulai betul-betul berhitung antara manfaat dan harganya. 

Belum lagi sentimen nasionalisme terhadap produk dalam negeri yang cukup kuat ketika krisis sedang menuju puncaknya. Sehingga, SoKlin yang merupakan produk deterjen lokal perlahan mulai bisa menyaingi merek eksisting di samping kualitasnya juga mulai diakui oleh masyarakat Indonesia.  

Baca Juga: Mengenal Lerak, Alternatif Sabun Cuci dan Deterjen yang Ramah Lingkungan

SoKlin dan lifestyle masyarakat Indonesia

Soklin, deterjen lokal di Indonesia

Sebagai produk deterjen yang telah puluhan tahun menemani keluarga di Indonesia, SoKlin memiliki pemahaman khusus terkait dengan produk deterjen yang dipakai masyarakat Indonesia. 

Selain deterjen bubuk, SoKlin juga menghadirkan produk deterjen cair, pelembut pakaian, pewangi pakaian, maupun produk pembersih lantai. 

Sehingga, SoKlin hadir di Indonesia dengan 2 kategori utama, yakni fabric care (SoKlin Detergent, SoKlin Pewangi, SoKlin Softener, dan Royale by SoKlin) dan home care (SoKlin Lantai dan SoKlin Fresly). 

Baca Juga: Yayasan Wings Peduli & SoKlin Antisep Dukung Perlindungan Kesehatan Menyeluruh

Dengan berbagai varian yang ada, SoKlin menjadi solusi yang menjawab semua kebutuhan kebersihan masyarakat Indonesia. SoKlin juga jeli dalam melihat tren dengan menghadirkan produk yang sesuai dengan lifestyle masyarakat Indonesia.

Misalnya, SoKlin membidik segmen hijab yang saat ini menjadi lifestyle sehari-hari kaum perempuan muslim Indonesia dengan meluncurkan Royale Parfum Series by SoKlin Hijab Blue Sapphire. 

"Royale Parfum Series by SoKlin Hijab Blue Sapphire ini dihadirkan sebagai solusi atas permasalahan bau apek pada hijab," ujar Brand Manager Royale Parfum Series by SoKlin Hijab Blue Sapphire, Catherine Florencia dikutip dari Tribunnews (24/1/23).

Baca Juga: Hindari 4 Bahan Skincare Berbahaya Ini yang Bisa Memperburuk Kesehatan Kulit

Ia menjelaskan, Royale Parfum Series by SoKlin Hijab Blue Sapphire adalah pelembut pakaian konsentrat dengan parfum mewah elegan berkelas yang terinspirasi dari wangi parfum para bangsawan. 

Dikatakannya pula, Royale Parfum Series by SoKlin Hijab Blue Sapphire  memiliki beberapa keunggulan seperti Royale Activ Touch yang dapat menebar wangi di setiap sentuhan sehingga hijab dan pakaian wangi sepanjang hari.

Selain itu, SoKlin juga membidik lifestyle baru masyarakat Indonesia yang kini aktif berolahraga. Namun, ada satu hal yang kerap menjadi hambatan, yaitu bau apek pada pakaian yang membuat banyak orang tidak percaya diri untuk beraktivitas. 

Baca Juga: Bikin Baju Tidak Bersih, Hindari Kesalahan Ini Saat Memakai Deterjen

Berangkat dari masalah tersebut, SoKlin menghadirkan solusi bagi mereka yang aktif dan gemar berolahraga melalui So Klin Pewangi Active Sport. SoKlin Pewangi Active Sport adalah produk pelembut dan pewangi pakaian dengan kandungan bahan aktif yang bisa membuat baju tidak mudah bau apek meski berkeringat. 

"Ini merupakan sebuah inovasi untuk mendukung gaya hidup masyarakat yang aktif. Termasuk bagi mereka yang gemar olahraga," kata Andrico Immanuel, Senior Product Manager SoKlin Pewangi dikutip dari Kompas.com (4/9/2022).

Dengan teknologi Anti-Gerah, SoKlin Pewangi Active Sport mampu memperlancar sirkulasi udara sampai ke serat pakaian, sehingga aktivitas apapun baju yang dikenakan tetap terasa sejuk, nyaman dan segar.

Itulah beberapa inovasi produk SoKlin yang mengikuti lifestyle masyarakat Indonesia, sejarah deterjen hingga kisah SoKlin di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru