Sejarah, Ucapan, dan Link Twibbon Hari Ibu, yuk Ramaikan pada 22 Desember

Selasa, 21 Desember 2021 | 07:49 WIB Sumber: Kompas.com
Sejarah, Ucapan, dan Link Twibbon Hari Ibu, yuk Ramaikan pada 22 Desember

ILUSTRASI. Di Indonesia, Hari Ibu rutin kita rayakan pada setiap tanggal 22 Desember. ANTARA FOTO/Andi Firdaus


HARI IBU - JAKARTA. Di Indonesia, Hari Ibu rutin kita rayakan pada setiap tanggal 22 Desember. Perayaan Hari Ibu dilakukan dengan sejumlah acara untuk mengingat jasa dan kebaikan seorang ibu kepada anak-anaknya.  

Namun apakah Anda tahu, mengapa tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia? Simak berikut sejarahnya.  

Sejarah Hari Ibu 

Mengutip Kompas.com (21/12/2020), Dosen Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada, Dr. Mutiah Amini mengatakan, sejarah peringatan Hari Ibu tidak bisa dilepaskan dari penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia III pada 22-27 Juli 1938 di Bandung. 

Sebab salah satu hasil dari kongres tersebut yaitu memutuskan bahwa pada setiap tanggal 22 Desember akan diperingati sebagai Hari Ibu.  

Tanggal 22 Desember dipilih sebagai Hari Ibu karena bertepatan dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan I pada 22 Desember 1928. 

Kongres Perempuan Indonesia I diadakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta di sebuah gedung Dalem Joyodipuran milik Raden Tumenggung Joyodipuro. 

Kongres Perempuan Indonesia I dihadiri sekitar 30 organisasi wanita yang berasal dari kota-kota di Jawa dan Sumatera. 

Baca Juga: Perayaan Momen Spesial di Hari Ibu dengan Lotte Choco Pie Cheese

Perempuan-perempuan tersebut terinpirasi dari perjuangan perempuan abad ke-19 untuk berjuang melawan penjajah. Hadir pula wakil-wakil dari Boedi Oetomo, PNI, PSI, Jong Java, Muhammadiyah, dan organisasi pergerakan lainnya. 

Sejumlah tokoh penting di balik Kongres Perempuan I adalah Soejatin, Nyi Hadjar Dewantoro, dan R.A. Soekonto. Ketika itu mereka ingin membangun kesadaran para perempuan Indonesia supaya memperjuangkan hak-haknya. 

Isu yang dibahas selama Kongres Perempuan pertama adalah pendidikan bagi anak perempuan, perkawinan anak, kawin paksa, permaduan dan perceraian secara sewenang-wenang, serta peran wanita yang seringkali hanya menjadi "kanca wingking". 

Baca Juga: 7 Lagu Bertema Ibu yang Paling Populer, Cocok Diputar di Hari Ibu 22 Desember

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru