Selain PTN dan PTS, 7 sekolah kedinasan ini bisa jadi pilihan melanjutkan pendidikan

Minggu, 21 Februari 2021 | 12:25 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Selain PTN dan PTS, 7 sekolah kedinasan ini bisa jadi pilihan melanjutkan pendidikan


EDUKASI - Selain Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), sekolah kedinasan bisa menjadi pilihan pas untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 

Sekolah kedinasan berada di bawah naungan lembaga-lembaga negara. Tidak hanya kementerian, lembaga non-kementerian juga memiliki sekolah kedinasan.

Sekolah tersebut tidak kalah kualitasnya dibanding universitas negeri dan swasta. Bahkan beberapa lulusan sekolah kedinasan bisa langsung bekerja di instansi pemerintahan. 

Seleksi masuk sekolah kedinasan berbeda dengan seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Biaya pendidikan di sekolah kedinasan terjangkau bahkan ada yang gratis. 

Karena seleksinya berbeda, tidak jarang pendaftaran di sekolah-sekolah ini juga tidak berbarengan dengan universitas negeri atau swasta. 

Apa saja sekolah atau akademi kedinasan yang bisa dipilih? Berikut beberapa sekolah kedinasan di Indonesia yang bisa jadi referensi Anda. 

sekolah kedinasan

STIS

Anda memiliki minat pada hal tentang statistika? Anda bisa mencoba mendaftar di STIS. 

Sekolah Tinggi Ilmu Statistika merupakan sekolah kedinasan di bawah Badan Pusat Statistik (BPS). Bersumber dari laman resmi STIS, sekolah kedinasan ini berdiri pada 11 Agustus 1958.

STIS berlokasi di Jakarta dan memiliki tiga program studi. Program studi tersebut antara lain: D3 Statistika, D4 Statistika dan D4 Komputasi Statistik.

Baca Juga: Lulusan SMA ingin jadi prajurit TNI? Simak pendaftaran Taruna Akmil TNI AD ini

sekolah kedinasan

AKPOL

Akademi Kepolisian (AKPOL) adalah salah satu sekolah kedinasan favorit. Banyak lulusan sekolah menengah yang bermimpi masuk ke AKPOL. 

Sekolah kedinasan ini berada di bawah naungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.  

Melansir laman resmi Akpol, nantinya calon taruna akan menempuh pendidikan selama empat tahun yang terdiri dari delapan semester. 

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru