Selera bangkit oleh gurihnya bebek kurma

Kamis, 14 Februari 2013 | 09:49 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, 11 - 17 Februari 2013
Selera bangkit oleh gurihnya bebek kurma

ILUSTRASI. BPJamsostek.


Mencari kuliner asal Aceh di Jakarta tidaklah sulit. Ada beberapa kedai yang menawarkan sajian khas Serambi Mekkah. Anda tinggal memilih kedai yang sesuai selera dan isi kantong.

Cuma, kalau ingin mencicipi masakan khas Aceh yang lezat, selain mi aceh dan roti cane, Anda harus mengunjungi Rumah Makan (RM) Selera Kita di Jalan Ir. H. Juanda 1, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Tidak susah menemukan lokasinya. Anda pasti tahu Masjid Istiqlal bukan? Kalau Anda masuk ke Jalan Ir. H. Juanda Raya dari arah Harmoni setelah melewati Bina Graha dan Istana Merdeka, Anda akan menjumpai Masjid Istiqlal di sebelah kanan dan Stasiun Juanda di sebelah kiri.

Nah, persis di sebelah kiri Stasiun Juanda, ada Jalan Ir. H. Juanda 1, masuk saja jalan tersebut menelurusi pinggiran stasiun. Pas di ujung stasiun, di sebelah kanan, Anda bisa melihat papan bertuliskan RM Selera Kita (Khas Aceh). Mudah menandainya, karena dari jauh Anda sudah bisa melihat mobil-mobil berderet di sepanjang jalan di depan rumahmakan ini.

Sekilas dari luar, dengan etalase piring bersusun, penampakannya mirip warung masakan padang. Suasana di dalam juga tak jauh berbeda dengan meja dikelilingi kursi lipat.

Ciri khas Aceh baru terasa saat kita mengamati menu yang ditawarkan. Di sini, Anda bisa mendapati sajian yang bakal sulit ditemui di kedai biasa. Selain gulai kepala kakap yang lazim ditemui, menu lainnya ternyata sangat istimewa. Sekadar misal, ada bebek kurma, kambing kurma, kambing kari, telur ikan kakap goreng, dan burung punai goreng.

Tapi, menu yang sangat menarik dan mesti Anda coba rasakan adalah sambal ganja.

Lebih kental

Salah satu masakan yang banyak dipesan di sini adalah bebek bumbu kurma. Nah, Anda tidak akan menemukan buah kurma sebagai campuran dalam proses memasaknya. Bumbu kurma hanyalah sebutan orang Aceh atau Melayu untuk ramuan bumbu masakan dengan rempah-rempah.

Sepintas, penampilan bumbu kurma ini mirip opor. Bedanya, kuah bumbu kurma jauh lebih kental dan warnanya pun lebih gelap. Meski lebih kental, bumbu tak lengket di tangan.

Lantas, bagaimana dengan rasanya? Jujur, bumbu kurma jauh lebih gurih dibanding opor. Teksturnya juga sangat berbeda. “Karena ada campuran kapulaga, cengkeh, asam andis, dan kayumanis,” kata H. Ismail Asjek, pemilik Selera Kita.

Campuran semua rempah-rempah itu memberi sensasi rasa pedas dan manis yang timbul tenggelam di antara dominasi rasa gurih. Tekstur bumbu sangat pas berbaur dengan daging bebek yang empuk. Dan, tidak terasa bau amis yang biasanya lekat dengan daging bebek, lo.

Puas menyantap bebek kurma, giliran kambing kari yang terhidang. Rasa bumbu kari di Selera Kita, berkat adonan rempah-rempahnya, jauh lebih pekat dan gurih. Selain daging kambingnya mudah dikunyah, bau perengus yang biasanya menyertai penganan berbahan daging kambing juga tak tercium. Daging kambing adalah satu-satunya daging merah yang tersedia. “Kami tidak menyajikan daging sapi,” ujar Asjek yang berusia 74 tahun ini.

Tentu tidak boleh ketinggalan adalah mencicipi burung punai dan telur ikan kakap goreng. Meski perut sudah terisi, melihat burung punai goreng yang menggiurkan, selera makan kembali terbit.

Burungnya digoreng hingga merah kecokelatan. Ukurannya yang tidak besar namun tidak juga terlalu kecil, menambah hasrat untuk menyantapnya, karena yakin masih muat di dalam perut. Rasanya, enak dan gurih. Dagingnya sangat mudah digigit. Tidak keras tapi juga tak terlalu lembek.

Paduan punai goreng adalah telur ikan kakap yang digoreng hingga kering. Rasa telur yang padat dan kulit telur yang kenyal sangat enak.

Kedua penganan ini sangat cocok dimakan dengan teman sambal. Ada dua pilihan: sambal merah biasa atau sambal ganja. Jangan salah kira, biar namanya sambal ganja, tapi tak ada ganja sebagai bahannya.

Berbeda dengan lazimnya sambal yang berwarna merah, sambal ganja didominasi warna hijau muda dan putih. Ini lantaran di dalamnya ada campuran belimbing sayur, udang, bawang merah, dan cabai rawit.

Walau tampilan sambal ini tidak menyala, dijamin sambal ganja akan membuat Anda merem melek ketagihan – itu sebabnya disebut sambal ganja karena bikin ketagihan. Benarkah tak ada campuran ganja? Ismail cuma tersenyum misterius.

Harga satu porsi makanan di Selera Kita bervariasi, antara Rp 30.000 hingga Rp 70.000. Kedai ini buka sepanjang hari mulai dari pukul 10 pagi sampai 5 sore. Sekadar peringatan saja, kalau jam makan siang, kedai ini ramai luar biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru