TOKOH - Siapa pemilik Taman Safari Indonesia? Intip profil Jansen Manansang yang mencetuskan salah satu kebun binatang populer di Indonesia. Masyarakat tengah dalam perbincangan terkait isu HAM dari mantan pekerja Oriental Circus Indonesia milik Taman Safari Indonesia.
Laporan dari Kantor Berita Antara, sejumlah mantan pemain sirkus OCI mengajukan pengaduan kepada Wakil Menteri Hak Asasi Manusia, Mugiyanto, pada 15 April 2025.
Mereka mengaku mengalami kekerasan fisik, eksploitasi, dan perlakuan tidak manusiawi selama bertahun-tahun saat beratraksi di berbagai tempat, termasuk di Taman Safari Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Oriental Circus Indonesia, Masa Keemasan, hingga Show Terakhir
Salah satu pendiri TSI, Tony Sumampau, membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa klaim kekerasan yang disampaikan tidak masuk akal.
Ia juga menunjukkan bukti video kegiatan OCI yang menunjukkan para pekerja anak-anak tampak ceria, sebagai upaya klarifikasi terhadap tuduhan yang ada.
Kini, Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) menyatakan akan menjembatani pencarian hak bagi mantan pemain sirkus OCI yang diduga menjadi korban pelanggaran HAM. Meskipun dugaan kekerasan tersebut terjadi pada masa lampau, KemenHAM menegaskan bahwa tindak pidana yang dilakukan tetap dapat diusut.
Lalu, seperti apa perjalanan Taman Safari Indonesia dan perkembangan hingga saat ini? Cek informasi berikut ini.
Baca Juga: Boy Thohir akan Bangun Taman Safari di IKN
Profil Pemilik Taman Safari Indonesia
Taman Safari Indonesia dimiliki dan dikelola oleh keluarga Manansang, dengan Jansen Manansang sebagai pendiri dan direktur utama.
Jansen Manansang merupakan salah satu tokoh pendiri Taman Safari Indonesia (TSI) yang pada saat itu (1980) menjadi taman safari pertama di ASEAN.
Dedikasi dan kecintaannya terhadap satwa menjadikan Taman Safari Indonesia kini menjadi sarana edukasi dan wisata dengan koleksi lebih dari 2500 satwa dari hampir seluruh penjuru dunia.
Baca Juga: Taman Safari Indonesia Siap Tingkatkan Volume Pengunjung Lebih dari 10% di Tahun 2025
Melansir dari laman Yayasan Badak Indonesia, Jansen Manansang lahir di Jakarta pada tahun 1942 turut andil di proses pembangunan Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas di tahun 1990an.
Sebelumnya, Jansen Manansang juga menjadi salah satu bagian dari Dewan Pembina Yayasan Badak Indonesia.
Ia bersama saudaranya, Frans Manansang dan Tony Sumampau, membangun taman ini di atas lahan bekas perkebunan Cisarua Selatan yang sudah tidak produktif.
Baca Juga: Taman Safari Indonesia Hadirkan Enchanting Valley, Destinasi Wisata Terbaru di Puncak
Pembangunan Taman Safari dimulai pada tahun 1981 dan resmi dibuka untuk umum pada tahun 1986.
Sebelum mendirikan Taman Safari, keluarga Manansang memiliki latar belakang di dunia sirkus melalui grup Oriental Circus Indonesia. Pengalaman ini menjadi dasar dalam membangun taman hiburan satwa dengan konsep safari.
Taman Safari Indonesia diresmikan sebagai Obyek Wisata Nasional pada 16 Maret 1990.
Cabang Taman Safari
Seiring waktu, Taman Safari berkembang menjadi grup besar dengan beberapa cabang, termasuk:
- Taman Safari Prigen di Pasuruan, Jawa Timur
- Bali Safari & Marine Park di Gianyar, Bali
- Batang Dolphins Center di Batang, Jawa Tengah
- Solo Safari di Surakarta, Jawa Tengah
Saat ini, pengelolaan Taman Safari Indonesia telah dilanjutkan oleh generasi ketiga, yaitu Willem Manansang, putra dari Jansen Manansang .
Taman Safari Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai pusat konservasi satwa yang aktif dalam program edukasi dan pelestarian lingkungan.
Tonton: Daftar Terbaru Orang Terkaya Dunia, Elon Musk Bertambah, Jeff Bezos & Mark Zuckerberg Tergerus
Selanjutnya: Wind Breaker Season 2 Episode 3 Kapan Tayang? Ini Sinopsis, Jadwal dan Tempat Nonton
Menarik Dibaca: Hujan Petir Melanda Daerah Ini, Berikut Prediksi Cuaca Besok (18/4) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News