CLOSE [X]

Simak, 6 bahaya menggunakan software bajakan

Rabu, 05 Mei 2021 | 15:51 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Simak, 6 bahaya menggunakan software bajakan


TEKNOLOGI - Saat ini banyak sekali perangkat lunak atau software bajakan beredar di internet. Software bajakan tersebut sengaja dicari oleh pengguna lantaran tidak mampu untuk membeli perangkat lunak asli. 

Biasanya digunakan untuk menunjang produktivitas maupun bermain game di waktu luang. Meski demikian, ada sejumlah bahaya menggunakan software digital untuk laptop maupun komputer 

Lantas, apa aja sih dampak dari menggunakan software bajakan?

Bahaya menggunakan software bajakan

Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, berikut 6 bahaya menggunakan perangkat lunak atau software bajakan bagi laptop ataupun komputer:

  1. Aplikasi atau software bajakan rentan virus malware yang dapat mencuri dan merusak data. 
  2. Software bajakan tidak mendapat pembaruan. 
  3. Kinerja dan fungsi software bajakan tidak maksimal. 
  4. Software bajakan sering mengalami crash dan banyak bug
  5. Software bajakan juga dapat mempengaruhi kinerja PC.
  6. Jika menggunakan software bajakan berpotensi kehilangan data. 

Nah, itulah bahaya menggunakan software bajakan. 

Baca Juga: Memasuki usia empat tahun, Samsung tinggalkan dukungan update keamanan HP Galaxy S8

Alternatif software gratis

Dibandingkan menggunakan sofware bajakan, ada beberapa alternatif perangkat lunak gratis yang bisa dicoba. Berikut daftarnya:

  • Software pendukung produktivitas: WPS Office, Google Sheets
  • Software Video Editing: Kdenlive, Open Shot, Davinci Resolve
  • Software Produksi Animasi/ Model 3D: Blender
  • Software Produksi Game: Unreal Engine

Selain itu, kalian juga bisa memakai software gratis atau membeli software legal di laman resmi masing-masing software maupun paltform aplikasi, seperti App Store, Play Store, Microsoft Store, Adobe, dan Steam. 

Selanjutnya: Bill Gates dan Melinda bercerai bagaimana cara membagi kekayaannya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru