LIGA INGGRIS - JAKARTA. Musim Premier League 2024/2025 telah tiba, membawa sejumlah perubahan signifikan dalam aturan pertandingan yang perlu dipahami oleh para penggemar, pemain, dan pelatih.
Dengan pembaruan pada VAR, penerapan teknologi SAOT, serta revisi aturan handball dan encroaching, Premier League berusaha memberikan pengalaman pertandingan yang lebih adil dan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat.
Memahami perubahan ini akan membantu penonton menikmati musim yang penuh dengan aksi dan keputusan yang lebih jelas.
1. Pembaruan Real-Time pada VAR
Premier League kini meluncurkan akun resmi di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) yang memberikan informasi real-time tentang intervensi VAR.
Akun ini akan menyediakan penjelasan faktual terkait keputusan wasit di lapangan dan keterlibatan VAR, termasuk peran teknologi dalam proses pengambilan keputusan. Informasi ini juga akan ditampilkan di layar besar di stadion, mirip dengan pendekatan yang digunakan UEFA pada Euro 2024.
Baca Juga: Arsenal Menjadi Favorit Juara Liga Premier Inggris Musim 2024-2025
Penonton di stadion kini dapat melihat tayangan ulang dari gol yang dianulir oleh VAR atau gol yang sedang dalam pemeriksaan VAR. Namun, tayangan ulang ini akan ditampilkan setelah pemeriksaan selesai, bukan secara langsung.
Selain itu, tidak akan ada pengumuman keputusan oleh wasit kepada penonton di stadion, meskipun ada rencana untuk uji coba skema ini di kemudian hari.
Peluncuran akun X ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan transparansi dan komunikasi terkait VAR. Namun, akun ini hanya akan menyajikan fakta tanpa memberikan opini apakah keputusan tersebut benar atau salah. Meski demikian, langkah ini diharapkan dapat mengurangi kekosongan informasi yang sering terjadi setelah situasi kontroversial.
2. Teknologi Offside Semi-Otomatis (SAOT)
Premier League akan memperkenalkan teknologi offside semi-otomatis (SAOT), namun implementasinya masih memerlukan beberapa pengujian lebih lanjut. Teknologi ini dirancang untuk mempercepat proses pemeriksaan offside oleh VAR, dengan rata-rata pemeriksaan diharapkan berlangsung 31 detik lebih cepat dibandingkan metode sebelumnya.
SAOT secara otomatis memetakan posisi pemain menggunakan kamera khusus yang dipasang di setiap atap stadion. Teknologi ini juga akan menampilkan grafik baru untuk menunjukkan keputusan offside, seperti yang telah diterapkan di Euro 2024 dan Liga Champions.
SAOT akan memberikan kecepatan dan keakuratan lebih dalam pemeriksaan offside, yang seharusnya meningkatkan kepercayaan terhadap sistem VAR. Visualisasi hasil keputusan juga akan lebih jelas, membantu mengurangi persepsi kesalahan yang mungkin muncul.
Namun, teknologi ini masih memerlukan penyesuaian lebih lanjut untuk mencapai tingkat kecepatan yang sama dengan yang terlihat di Euro 2024.
Baca Juga: Manchester United Boyong Matthijs de Ligt dan Noussair Mazraoui
3. Revisi Aturan Handball
Aturan handball mengalami sedikit perubahan untuk mengurangi jumlah penalti yang dianggap "lunak". Jika terjadi defleksi dari kaki atau tubuh yang secara jelas mengubah arah bola dan mengenai lengan, maka tidak akan dianggap sebagai pelanggaran handball, bahkan jika lengan tersebut terentang dari tubuh atau di atas kepala.
Contoh kasus, pada awal musim lalu, pelatih Wolverhampton Wanderers, Gary O'Neil, merasa frustrasi ketika João Gomes dikenai penalti di Luton. Tembakan Issa Kaboré membelok dari kaki Gomes dan mengenai lengan pemain Wolves tersebut, yang berada dalam posisi tidak alami di atas kepalanya.
Dalam aturan sebelumnya, ini dianggap sebagai penalti yang sah. Namun, dengan perubahan baru, keputusan ini kemungkinan besar akan berbeda.
Perubahan ini bertujuan untuk mengurangi frekuensi keputusan handball yang dianggap kontroversial atau tidak adil. Meskipun perubahan ini tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah dalam penerapan aturan handball, setidaknya akan mengurangi keputusan yang paling keras dan dianggap tidak adil oleh pemain dan penggemar.
4. Aturan Encroaching pada Tendangan Penalti
Sebelumnya, setiap pelanggaran encroaching (masuk ke dalam area penalti sebelum bola ditendang) jarang dipenalti kecuali berdampak signifikan pada hasil tendangan. Kini, aturan tersebut diadopsi secara ketat dalam kompetisi yang menggunakan VAR, dengan beberapa penyesuaian untuk mengurangi jumlah tendangan penalti yang diulang.
Jika seorang pemain menyerang yang melakukan encroaching mencetak gol dari bola rebound dan ada pemain bertahan yang juga masuk ke area penalti, namun tidak berdampak pada permainan, maka tendangan penalti tidak akan diulang, melainkan akan diberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim bertahan.
Perubahan ini dirancang untuk memperbaiki keadilan dalam penerapan aturan encroaching dan mengurangi keuntungan yang diperoleh tim penyerang akibat pelanggaran encroaching yang dilakukan oleh mereka sendiri. Ini adalah langkah yang positif dalam menjaga integritas permainan.
Baca Juga: Selebrasi Timnas Spanyol Berbuntut Politis, Asosiasi Bola Gibraltar Protes ke UEFA
5. Penyesuaian Waktu Tambahan
Premier League akan melanjutkan penambahan waktu bermain, namun dengan modifikasi kecil. Selebrasi gol kini dianggap sebagai bagian normal dari permainan dengan durasi maksimum 30 detik, dan waktu tambahan hanya akan diberikan jika selebrasi melebihi durasi tersebut.
Dengan perubahan ini, durasi rata-rata pertandingan Premier League diperkirakan akan berkurang sekitar 1 menit 38 detik. Namun, waktu tambahan masih akan diberikan untuk penghentian taktis dan penghambatan waktu lainnya.
Meskipun modifikasi ini dapat mengurangi durasi pertandingan, dampaknya terhadap keseluruhan waktu permainan yang efektif kemungkinan tidak akan terlalu signifikan. Namun, ini menunjukkan upaya berkelanjutan untuk menyempurnakan model penambahan waktu di Premier League.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News