EDUKASI - Manusia memiliki sistem panca indra untuk mengetahui keadaan di luar tubuh. Disebut panca karena terdapat lima indra yang masuk dalam sistem tersebut.
Melansir Sumber Belajar Kemendikbud, panca indra manusia terdiri dari mata sebagai indra penglihatan, telinga atau indra pendengaran, hidung sebagai indra penciuman, indra perasa lidah, dan kulit sebagai indra peraba.
Masing-masing indra memiliki fungsi pentingnya tersendiri dan saling melengkapi. Hidung atau indra penciuman berfungsi untuk mendeteksi bau serta salah satu anggota dari sistem pernapasan.
Selain dua fungsi tersebut, hidung juga berfungsi sebagai pembersih saluran napas dan membantu saat merasakan makanan atau minuman.
Baca Juga: Latar belakang pembentukan PBB serta struktur organisasinya
Struktur anatomi hidung manusia
1. Lubang hidung
Udara masuk ke dalam rongga hidung melalui lubang hidung yang di dalamnya terdapat rambut-rambut halus. Rambut tersebut biasa disebut dengan bulu hidung yang berfungsi sebagai penyaring udara.
Kotoran yang terdapat di udara tertahan oleh bulu hidung sehingga hanya udara yang bersih yang masuk ke dalam sistem pernapasan.
2. Rongga hidung
Menurut Encyclopedia Britannica, hidung memiliki dua rongga yang dipisahkan oleh septum. Septum adalah dinding dari tulang rawan.
Septum memisahkan rongga hidung hingga bagian awal tenggorokan. Struktur hidung ini terbentuk dari empat dinding yaitu:
- Dinding superior atau bagian atas
- Dinding inferior atau bagian bawah
- Dinding medial atau bagian tengah
- Dinding lateral atau bagian samping
Baca Juga: 10 Slang Bahasa Inggris ini bisa bikin percakapan makin gaul, yuk dipakai
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut halus atau silia. Selaput lendir yang ada di rongga hidung berfungsi sebagai pelindung terhadap kotoran dan bakteri.
Selaput lendir akan menghasilkan ingus atau mukus untuk mencegah bakteri dan kotoran yang masih ada di udara.
Udara yang masuk dalam rongga hidung nantinya akan diteruskan menuju tenggorokan. Udara yang ada di rongga hidung dijaga kelembapan, suhu, serta tekanannya.
3. Sinus hidung
Sinus hidung, mengutip dari Stanford Children's Health, merupakan rongga atau kantung udara yang terletak di dekat saluran hidung. Terdapat empat jenis sinus hidung, yaitu:
- Sinus etmoid: Terletak di sekitar pangkal hidung yang sudah ada sejak lahir dan terus berkembang.
- Sinus maksilaris: Terletak di area pipi. Sama dengan etmoid, sinus maksilaris ada sejak lahir dan terus berkembang.
- Sinus frontal: Terletak di dahi dan berkembang setelah umur tujuh tahun.
- Sinus sphenoid: terletak di belakang hidung dan biasanya berkembang saat usia remaja.
Baca Juga: Sejarah IPA Pejompongan I, proyek pertama penyediaan air minum di Indonesia
4. Saraf hidung atau saraf olfaktori
Saraf olfaktori merupakan salah satu dari 12 saraf kranial yang terhubung langsung dengan saraf pusat atau otak.
Saraf hidung berfungsi sebagai reseptor utama di dalam indra penciuman yang berupa aroma yang terbawa di dalam udara.
Aroma yang tercium nantinya akan diberikan pada otak berupa impuls. Saraf olfaktori berhubungan dengan rasa pada makanan dan minuman yang dikonsumsi.
5. Tulang rawan
Rongga hidung terlindungi oleh tulang rawan yang membentuk luaran hidung. Tulang rawan tersebut kuat namun tetap elastis yang bernama hialin.
Tulang rawan tersebut berbentuk transparan, kuat, dan elastis. Meskipun kuat, jika terjadi benturan keras hidung juga bisa rusak.
Selanjutnya: Cara membayar biaya UTBK 2021 melalui ATM dan mobile banking Bank Mandiri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News