Soto ngawi. Mungkin terdengar asing di telinga Anda. Wajar, kok, kuliner berkuah ini yang populer di masyarakat kita biasanya soto betawi, soto lamongan, soto kudus, soto madura, soto padang, atau coto makassar.
Penasaran, dong, dengan rasa soto ngawi? Cuma, di Jakarta dan sekitarnya tak mudah menjumpai kedai yang menjual soto ngawi. Salah satunya: Soto Ngawi Pak’Kar Raja Angkring di Depok, Jawa Barat. Tepatnya, di Jalan Raya Margonda Nomor 404, persis di seberang Universitas Gunadarma.
Kedai yang berdiri tahun 2001 silam ini boleh dibilang penjual soto ngawi yang paling terkenal di Jakarta dan sekitarnya. Tak heran, Soto Ngawi Pak’Kar yang buka dari jam 10 pagi hingga 11 malam ini tak pernah sepi pengunjung. Apalagi, saat jam makan siang dan makan malam, Anda harus bersabar untuk bisa mencicipi semangkuk soto dengan kuah bening itu.
Di kedai milik Karsito ini, Anda bisa memilih tempat bersantap di meja kursi atau lesehan. Dan, kedai yang sanggup menampung 50 pengunjung sekaligus itu menawarkan soto ngawi dengan beragam isian, mulai daging ayam negeri, daging ayam kampung, daging sapi, kikil, hingga iga sapi.
Pilihan kami jatuh ke soto isi kikil dan daging sapi. Tapi, Anda mesti sedikit bersabar untuk mencicipi soto ngawi racikan Karsito. Sekitar 10 menit setelah memesan, semangkuk soto ngawi baru terhidang di atas meja, karena pengunjungnya selalu ramai.
Aroma kuah soto yang masih panas menguar dan sungguh menggugah selera makan. Tak sabar untuk menyantapnya. Cuma, jangan buru-buru menjajal, tambahkan dulu perasan air jeruk nipis untuk menambah kesegaran kuah soto, juga sambal untuk sensasi pedas.
Seperti biasa, icip-icip dulu kuahnya. Warna kuah soto ngawi tidak jauh beda dengan soto lamongan, bening kekuningan. Begitu banyak kuah yang ada di mangkuk membuat potongan kikil dan daging sapi tak tampak. Hanya ada taburan daun bawang dan seledri yang kelihatan di permukaan.
Begitu menyapu lidah, rasa kuahnya begitu gurih. Lekat benar di lidah rasa kaldunya. Rasa kunyit juga menempel, walau aromanya tidak terlalu kuat. Pemilik kedai mencampurkan kunyit dalam takaran yang sangat pas.
Pakai kacang tanah
Sambaran kuah soto yang gurih bakal makin lengkap dengan isinya. Dan ternyata, tak hanya kikil dan daging yang berendam di dalam kuah, ada bihun dan kentang goreng. Satu lagi: kacang tanah. “Ini yang membedakan soto ngawi, ada kacang tanahnya yang memang tidak dihaluskan,” kata Oktari, anak Karsito yang sehari-hari ikut mengelola kedai.
Potongan kikil dan daging berbentuk dadu tidak terlalu besar. Makanya, soto ngawi buatan Karsito cukup kaya dengan potongan kikil dan daging. Begitu digigit, baik kikil maupun dagingnya terasa empuk. Bumbu meresap hingga bagian dalamnya, membuat rasa kikil dan daging begitu gurih.
Menurut Umi, istri Karsito, untuk menghasilkan daging yang empuk enggak ada resep khusus. “Cuma direbus di air mendidih, kalau daging selama 1 jam, kikilnya 1,5 jam,” ujar Umi yang bertugas menyiapkan soto ngawi dan menu lain.
Menu lain? Ya, benar, karena kedai ini juga menyajikan menu, seperti soto betawi, tongseng, dan sop. Selain soto ngawi pastinya, tongseng juga menjadi favorit pengunjung. Anda bisa pilih, ada tongseng kambing, tongseng ayam, dan tongseng sapi. Semuanya sedap.
Tapi, kalau makan tongseng bukan tongseng kambing, kurang afdol. Cuma, meski memilih tongseng ayam atau tongseng sapi, tetap ada unsur kambingnya, kok. “Kuah tongsengnya sudah diberi potongan kambing, jadi mau isinya ayam atau sapi tetap ada unsur kambingnya,” tutur Umi.
Yosi, pelanggan setia kedai ini, menjamin, rasa soto ngawi racikan Karsito betul-betul enak. “Saya sering makan di sini,” kata perempuan separuh baya ini.
Untuk menyegarkan kerongkongan sehabis menyantap soto ngawi atau tongseng, Anda bisa memesan es laut hitam yang merupakan campuran kola dan susu kental manis. Minuman ini sebenarnya mirip soda susu, cuma memakai kola, makanya warnanya hitam. Ketika disruput, lebih banyak susunya ketimbang campuran soda.
Kalau sedang musim durian, kedai ini juga menyediakan aneka es berbahan dasar durian. “Itu menu baru, kebetulan sekarang kosong karena duriannya sedang tidak ada yang sesuai. Jadi, tunggu nanti kalau sudah musim durian yang enak,” tambah Oktari.
Untuk bisa menikmati semangkuk soto ngawi, Anda cukup merogoh kocek Rp 15.000. Begitu juga dengan tongseng kambing, harganya Rp 15.000 per porsi. Pakai nasi, silakan tambah Rp 2.000. Untuk es laut hitam, Anda hanya menebusnya dengan duit Rp 6.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News