Spa Bayi: demi pertumbuhan, sensasi, dan pergaulan

Senin, 14 Maret 2011 | 10:42 WIB Sumber: Harian KONTAN, 12 Maret 2011
Spa Bayi: demi pertumbuhan,  sensasi, dan pergaulan

ILUSTRASI. A woman wears a mask on Wall St. near the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., March 2, 2020. REUTERS/Brendan McDermid


Sentuhan pijat khusus bayi dari tangan dukun bayi sudah menjadi tradisi lama di desa-desa sejak zaman dulu kala; dan masih berlangsung hingga kini. Di kota-kota besar, model perawatan bayi seperti itu pun masih dilakukan. Hanya, kemasannya susah modern. Namanya saja spa khusus bayi dan anak-anak.

Inti spa bayi ini mirip spa bagi orang dewasa. Yakni, cibang-cibung di bak air plus terapi massage alias pijat. Perlakuan khusus ini dipercaya membawa kebugaran dan kesegaran sang buah hati.

Salah satu pelanggan setia spa anak-anak adalah Ulianti Panjaitan, seorang ibu yang berprofesi sebagai dokter di Jakarta. Ulianti bercerita, sejak anaknya masih umur sebulan, ia sudah mulai memperkenalkan bayinya ke spa. Dan, ia melihat, melalui spa yang rutin dilakukan, bayinya mampu berkembang dengan sangat baik.

"Bayi saya bisa berdiri dengan kaki lurus meskipun masih harus dibantu," ujar dokter umum di Rumah Sakit Cipinang, Jakarta Timur itu, kepada KONTAN, Kamis (10/3) lalu. Padahal, saat ini, bayinya masih berumur 5,5 bulan.

Pengalaman senada dikemukakan Michelle Dian Lestari, seorang ibu yang berprofesi sebagai penerjemah. Awalnya, ia tahu mengenai spa bayi dari melihat aktivitas spa bayi di Spa Baby di Plaza Indonesia. Ia bertanya sana-sini demi menggali manfaatnya. "Bayi-bayi itu jadi kelihatan aktif," ujar Michelle. Ia pun penasaran dan membawa bayinya ke tempat spa setelah berumur 40 hari.

Rupanya, bayinya juga menikmati kegiatan baru ini. Sampai saat ini, Michelle sudah enam bulan membawa bayinya ke spa secara rutin sekali seminggu. "Karena sering bermain di air, kaki bayi saya kelihatan kuat," imbuh Michelle, yang mengambil paket bertarif Rp 1,2 juta untuk enam kali perawatan (treatment).

Semakin ngetren

Berkat pengalaman para ibu seperti halnya Ulianti dan Michelle tersebut, spa bayi semakin dikenal dan diminati kaum ibu, khususnya dari kalangan menengah atas. Menurut Mitzy Christina, pengelola Spa Baby di Dharmawangsa Square, Jakarta, banyak peminat spa bayi ini. Rata-rata konsumen yang datang ke Spa Baby mencapai sekitar 10 orang per hari di hari biasa, dan membeludak di akhir pekan.

Sebagai pengelola usaha spa anak, Mitzy mengaku tidak asal-asalan menyediakan tempat spa bayi. Dia sudah mempelajari soal kebutuhan bayi atau anak. "Kami mencoba mengerti dulu dunia mereka," katanya. Dari situ, akhirnya ia bisa membuat fasilitas dengan konsep yang unik. Misalnya, dia menyediakan kolam renang bayi berukuran 1 m x 1 m bersuhu air 36ยบ Celsius. Berenang merupakan salah satu bagian dari treatment spa bayi.

Biaya spa anak-anak memang tidak murah. Mitzy mengenakan tarif beragam, dari Rp 60.000 hingga Rp 200.000 untuk satu paket, dan Rp 300.000 untuk paket tambah suvenir. Toh, Ulianti menilai, membawa bayi ke spa tak sekadar untuk kesehatan. "Ibu-ibu yang bawa anak ke spa juga bisa karena gengsi, supaya kelihatan gaul dan ikut tren," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test

Terbaru