ESG - JAKARTA - Dalam rangka perayaan Bulan Kebaikan Global 2025, Starbucks Indonesia menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan melalui penyelenggaraan Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP), yang berpuncak pada ajang Regional Student Company Competition (RSCC). Program ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga ruang belajar bagi pelajar dalam membangun bisnis yang peduli pada lingkungan dan masyarakat.
Melalui kerja sama dengan organisasi nirlaba Prestasi Junior Indonesia dan dukungan dari The Starbucks Foundation, SCYEP memberikan pendampingan bagi siswa-siswi SMA untuk membangun perusahaan siswa berbasis solusi sosial dan lingkungan.
“Di kegiatan SCYEP yang didukung oleh Starbucks Foundation ini, 150 partner terlibat sebagai sukarelawan untuk memberikan pendampingan terhadap siswa-siswi dalam merintis dan mengembangkan perusahaan siswa,” ujar Avolina Raharjanti, Senior General Manager Corporate Public Relation PT Sari Coffee Indonesia dalam acara RSCC yang dihadiri KONTAN, Rabu (16/4).
Ia menambahkan bahwa sejak program dimulai pada September 2024, para partner telah mencurahkan lebih dari 700 jam pendampingan.
Baca Juga: Ekonomi Pencuci Piring Dorong Kemandirian Santri Lewat Program Memasak
Tahun ini, 275 siswa dari 10 sekolah di 9 kota turut ambil bagian, menghasilkan produk-produk inovatif yang berfokus pada keberlanjutan. Beberapa contoh produk antara lain Jahtiva dan Vishala, sampo dari ampas kopi dan jahe yang ramah lingkungan yakni PRICO Crayon, pastel berbahan minyak jelantah, serta Willbee, pengganti plastik wrap berbahan alami. Produk-produk ini mengusung prinsip daur ulang, pengurangan limbah, dan penggunaan bahan alami yang minim dampak lingkungan.
Plurify SC dari SMA Pangudi Luhur Jakarta dan Lituhayu SC dari SMAN 3 Yogyakarta dinobatkan sebagai Best Student Company dan akan mewakili Indonesia di ajang Company of the Year pada pertengahan 2025.
Starbucks Indonesia juga melanjutkan inisiatif bisnis berkelanjutan lainnya, seperti peluncuran produk makanan berbasis nabati hasil kolaborasi dengan Green Rebel Food. Selain itu, melalui program Greener Nusantara yang dimulai sejak 2018, Starbucks terus mengurangi jejak plastik dengan menggunakan gelas berbahan daur ulang (rPET), sedotan kertas, dan mendorong penggunaan reusable cups oleh pelanggan.
“Bulan Kebaikan Global adalah salah satu cara untuk mewujudkan misi kami: Menginspirasi dan memelihara semangat kemanusiaan – satu orang, satu cangkir, dan satu lingkungan pada satu waktu,” ujar Avolina.
Melalui pendekatan yang terintegrasi antara pendidikan, inovasi produk, dan perubahan perilaku konsumen, Starbucks Indonesia terus memperkuat peran bisnis sebagai agen perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Selanjutnya: Komitmen Nestlé untuk Keberlanjutan Mengolah Limbah Sekam Padi Menjadi Energi
Menarik Dibaca: Komitmen Nestlé untuk Keberlanjutan Mengolah Limbah Sekam Padi Menjadi Energi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News