INDUSTRI PARIWISATA - Data yang di catat Kementerian Pariwisata pada tahun 2017, sebanyak 6,48 juta kunjungan wisatawan asal India paling tinggi di Indonesia. Kementerian Pariwisata pun siapkan strategi untuk menggaet lebih banyak wisatawan India.
Guna menggenjot lagi kedatangan wisman India, Kementerian Pariwisata pun menyiapkan amunisi khusus. Yaitu dengan menguatkan kedekatan budaya.
"Selama ini wisman India lebih mengenal Bali dan Kepri sebagai destinasi yang dituju. Padahal kita punya JogloSemar yang juga kuat serta memiliki kesamaan budaya yang sama. Nantinya promosi akan diperkuat baik secara online maupun offline,” kata Vinsensius Jemadu, Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata dalam keterangan yang diterima KONTAN, Rabu (23/8).
Dan pasar meeting, incentives, conferences, exhibitions (MICE) bakal ikut digenjot. Kebetulan, pasar MICE juga punya potensi sangat besar di India.
Rencananya, Kementerian Pariwisata akan menggandeng tour operator di 10 kota di India yang akan diberi pelatihan bagaimana menjual destinasi Indonesia.
Pelatihan tersebut akan dilakukan berjenjang, sehingga membuat tour operator India benar-benar bisa menjual destinasi Indonesia.
“Pasar MICE ini luar biasa di India. Selama ini saya akui belum tergarap baik, sementara Singapura menangkap peluang itu dengan baik sekali,” kata Vinsen. ?
Selain itu, guna memperlancar pasar MICE, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata juga akan memberi insentif. Dari penjajakan yang dilakukan, didapat aspirasi dari whole seller di India yang menginginkan kemudahan-kemudahan dalam membawa wisatawan MICE, khususnya insentif.
“Misalnya fasilitasi antrean khusus di imigrasi, kemudian satu kali untuk lunch atau dinner serta special gift seperti selendang atau udeng. Hal itu seperti bentuk penghormatan mereka diterima secara resmi,” kata Vinsen.
Vinsen mengatakan nantinya promosi akan dikejar di 10 kota India. Yakni Mumbai, Ahmedabad, Pune, Chandigarh, Konnagar, New Delhi, Kolkata dan lainnya.
“Spending mereka rata-rata satu orang wisman lebih dari 1.100 dolar AS. Dengan jumlah penduduk yang tinggi, maka potensinya sangat besar. Pasar yang gemuk selain Tiongkok,” ujar Vinsen.?
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (BP3M) I Gde Pitana mengatakan, meningkatnya kunjungan wisman India juga tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan lainnya.
“Termasuk pemberlakuan bebas visa (free visa) dan penguatan konektifitas penerbangan yang telah dilakukan oleh Garuda Indonesia dari Mumbai ke beberapa kota besar di Indonesia,” ujar Pitana.
Berdasarkan data tahun 2015 outbound travellers India ada 20.380.000 orang, atau tumbuh 11,1% dari tahun 2014. Dengan kedekatan budaya, maka ada potensi besar untuk menggaet pasar India. ?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News