KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Penyanyi superstar Taylor Swift mengumumkan album barunya ke-12, "The Life of a Showgirl" pada Selasa (12/8/2025).
Swift, yang telah memenangkan 14 Grammy termasuk empat trofi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk album terbaik tahun ini, mengumumkan album tersebut dalam sebuah episode podcast bersama pacarnya sekaligus bintang sepak bola AS, Travis Kelce, dan saudaranya, Jason Kelce.
"Ini album terbaru saya, 'The Life of a Showgirl'," kata Swift sambil memegang sampul album yang diburamkan, dalam sebuah klip podcast New Heights di Instagram seperti dikutip Reuters.
Situs web Swift menyebutkan, tanggal rilis resmi album akan diumumkan kemudian.
Baca Juga: Lucy Guo Geser Taylor Swift: Miliarder Perempuan Termuda Berkat Ledakan AI
Versi vinil album ini tersedia untuk pre-order di situs web Swift seharga US$ 30. Versi kaset seharga US$ 20, dan CD dengan poster Swift tersedia seharga US$ 13.
Megabintang ini, yang tur "Eras"-nya yang memecahkan rekor menjadi yang pertama melampaui pendapatan US$ 1 miliar, mengumumkan, album tersebut setelah ia membeli rekaman master dari enam album pertamanya pada bulan Mei, yang memberinya kendali atas semua musiknya setelah perselisihan dengan label rekaman sebelumnya.
Album terakhir Swift, bertajuk "The Tortured Poets Department", terjual 2,61 juta album dan unit streaming selama minggu pertama perilisannya di AS, dengan Billboard mencatatnya sebagai minggu streaming terbesar untuk sebuah album dan minggu penjualan terbesar untuk album vinil di era modern.
Spotify menyatakan "Poets" adalah album yang paling banyak diputar dalam satu minggu, melampaui 1 miliar streaming.
Swift termasuk di antara beberapa artis musik papan atas yang baru-baru ini merilis album. Rekan artis pop Sabrina Carpenter akan merilis album "Man's Best Friend" pada bulan Agustus, sementara penyanyi Ed Sheeran akan merilis album pada bulan September.
Swift, 35 tahun, telah mencetak tonggak sejarah di industri musik dan meningkatkan ekonomi lokal dengan The Eras Tour, sebuah fenomena yang oleh beberapa ekonom disebut "Swiftflation."
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana turnya yang sangat populer telah menciptakan lonjakan sementara harga-harga lokal - terutama di sektor-sektor seperti hotel, restoran, perjalanan, dan hiburan.
Baca Juga: Kepemilikan Katalog Musik Ubah Drastis Kekayaan Taylor Swift
Selanjutnya: Jaga Ekosistem Laut, Brantas Abipraya Tanam 2.500 Terumbu Karang di Banyuwangi
Menarik Dibaca: Ini Contoh Self Reward Untuk Ibu Rumah Tangga yang Ramah di Kantong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
