Teknologi AI ini bisa deteksi penderita Covid-19 hanya dari suara batuk

Senin, 02 November 2020 | 13:27 WIB Sumber: Engadget,Engadget
Teknologi AI ini bisa deteksi penderita Covid-19 hanya dari suara batuk

ILUSTRASI. Seseorang sedang batuk. Ada sebuah teknologi AI yang bisa mendeteksi penderita Covid-19 hanya dari suara batuk.


VIRUS CORONA - MASSACHUSETTS. Saat ini, sudah ada beragam metode untuk mengetahui seseorang menderita Covid-19 atau tidak. Peneliti dari MIT baru-baru ini menciptakan sistem AI yang mampu mendeteksi Covid-19 hanya dari suara batuk.

Sistem kecerdasan buatan dari MIT atawa Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, ini juga diklaim mampu mendeteksi batuk penderita Covid-19, meskipun mereka tidak menunjukkan gejala.

Melansir Engadget, teknologi yang ditemukan oleh para peneliti MIT ini pada dasarnya mampu mengembangkan banyak jaringan saraf yang bisa membedakan perubahan halus yang mengindikasikan efek virus corona baru.

Dalam penjelasannya, satu jaringan saraf mendeteksi suara yang terkait dengan kekuatan vokal. Sementara jaringan yang lain mendeteksi penurunan neurologis, seperti meningkatnya frustrasi. Jaringan saraf ketiga mengukur perubahan kinerja pernapasan.

Dengan serangkaian penghitungan algoritma yang memeriksa tekanan suara dari batuk, sistem AI ini mampu memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kesehatan seseorang.

Baca Juga: Mudah dan cepat, begini cara membersihkan case HP yang menguning

Deteksi penderita tanpa gejala dengan akurasi 100%

MIT melaporkan, sistem ini bekerja sangat akurat dalam serangkaian pengujuan awal. Dalam uji coba kepada puluhan sampel suara batuk dan dialog, sistem AI ini berhasil mengenali 98,5% batuk dari orang yang menderita Covid-19.

Sistem tersebut juga terbukti mampu mendeteksi penderita tanpa gejala dengan akurasi 100%.

Walaupun menunjukkan hasil uji coba yang baik, pihak MIT menyampaikan, teknologi AI buatan mereka ini tidak bisa serta merta digunakan untuk mendiagnosis orang.

Para peneliti percaya, ada beberapa kondisi lain yang mampu menimbulkan model batuk yang serupa dengan kasus Covid-19.

Walaupun begitu, para peneliti tetap akan berupaya untuk menciptakan teknologi alternatif yang nantinya benar-benar bisa digunakan untuk mendiagnosis orang dengan lebih cepat dan praktis, hanya melalui smartphone masing-masing.

Selanjutnya: Ini dia 10 HP terlaris di dunia tahun 2020, iPhone juaranya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Terbaru