Nama Tony Wenas memang tak bisa dipisahkan dengan korporasi besar yang bergelut di bidang pengelolaan sumber daya alam. Setelah mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur PT International Nickel Indonesia Tbk September lalu, kini Tony bergabung di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) milik taipan Sukanto Tanoto.
Sudah sekitar tiga bulan ini pemilik nama asli Clayton Allen Wenas ini menjadi presiden komisaris di RAPP. Meski masa jabatannya baru seumur jagung, Tony kembali harus berhadapan dengan permasalahan pelik sengketa agraria dengan masyarakat sekitar.
Diakui Tony, industri tambang dan perkebunan memang rawan bersinggungan dengan masyarakat, terutama soal lahan. Bagaimana menyelesaikannya adalah suatu tantangan besar. “Ilmunya tidak kita dapat di bangku sekolah, tetapi dengan pendekatan langsung ke masyarakat,” ujar mantan pentolan band Solid 80 tersebut.
Konflik antara warga dengan perusahaan pengelola sumber daya alam, disadari Tony, lantaran kurangnya pendekatan dan dialog dengan masyarakat. “Ibarat bermain musik, kita harus mendapatkan soul-nya,” tutur pengagum band legendaris asal Inggris Queen tersebut.
Mungkin mudah saja bagi Tony untuk kembali berkarier di industri perbankan dan telekomunikasi yang juga pernah membesarkan namanya, Namun, Tony bilang, ia tak pernah berpikir tentang kesuksesan dirinya. “Jika hidup kita punya value bagi masyarakat, itu menjadi sesuatu yang sangat indah,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News