DESA WISATA - JAKARTA. Tim Percepatan Wisata Perdesaan dan Perkotaan (TPWPP) Kementerian Pariwisata melakukan pemetaan desa-desa wisata yang berpotensi untuk menjaring wisatawan.
Vitria Ariani, Ketua Tim Percepatan Wisata Perdesaan dan Perkotaan Kempar mengatakan pemetaan desa-desa wisata dilakukan guna memudahkan promosi tepat sasaran sekaligus menjadi program peningkatan kapasitas pengembangan.
Selain itu, kata Vitria program ini mempunyai skala prioritas dalam membangun dan memasarkan desa-desa wisata. "Tahap awal ada tiga target wilayah utama yang disasar yakni great Bali, great Jakarta, dan great Kepulauan Riau," ujarnya dalam siaran pers, Jum'at (27/4).
Menurutnya, pengoptimalan desa-desa wisata di tiga pintu masuk terbesar ini bertujuan untuk menarik wisman lebih banyak lagi guna menyasar target 20 juta wisman di tahun 2019.
"Kita berharap keberadaan desa-desa wisata turut andil menjadi penyokong wisman," tuturnya.
Ia mengatakan, akan ada pembagian kelas dari desa rintisan, desa berkembang, desa maju, sampai desa mandiri guna membantu pemerintah dalam pengembangannya. "Untuk desa mandiri ada perbedaan penanganan dengan desa maju, begitu juga dengan desa berkembang akan berbeda dengan rintisan" ujarnya.
Untuk itu, kata Vitria dari 2.000 desa-desa wisata di Indonesia ditargetkan akan ada 100 desa wisata mandiri. "Di tahap awal targetnya 30 desa dan sekarang sudah ada 10 desa teridentifikasi, tentunya desa tersebut yang sudah memiliki unsur 3A (akses, atraksi, amenities) dan SDM yang siap," tuturnya.
Desa-desa tersebut, tambah Vitria nantinya akan dibuatkan story telling dalam bentuk film pendek yang menarik sehingga akan menjadi materi promosi efektif ke wisatawan.
"Desa wisata akan jadi tujuan wisman saat dia mau lihat kearifan lokal desa. masyarakat desa kan masih memegang teguh adat istiadat, kita harap hal itu jadi daya tarik" tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News