Style

Transplantasi Kornea Bisa Jadi Solusi Mengurangi Angka Kebutaan

Jumat, 27 September 2024 | 19:50 WIB   Reporter: Ahmad Febrian
Transplantasi Kornea Bisa Jadi Solusi Mengurangi Angka Kebutaan

ILUSTRASI. Ilustrasi sakit saat perjalanan  


KESEHATAN - JAKARTA.  Hingga tahun 2020, sekitar 3,7 juta orang di Indonesia mengalami kebutaan. Penyebabnya beberapa kondisi medis tertentu seperti katarak, kelainan refraksi, glaukoma, retinopati diabetik hingga kelainan kornea. Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) memperkirakan, 1 dari 1000 penduduk di Indonesia atau 270.000 dari 270 juta masyarakat mengalami kebutaan akibat kelainan kornea.

Kornea adalah lapisan transparan di bagian terluar mata yang berfungsi untuk melindungi mata dari paparan benda asing, menyaring sinar UV yang masuk ke mata dan mengatur fokus terhadap cahaya. Ketika kornea mengalami kerusakan atau terkena suatu penyakit, maka penglihatan dapat mengalami gangguan dengan gejala ringan hingga parah atau bahkan kebutaan.

Dr. Sharita R. Siregar, Sp.M (K), MD, Coordinator Cornea,Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery (Inascrs) dan Sekretaris Indonesia Cornea Society (INACORS) menjelaskan, kerusakan pada kornea dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti degenerasi kornea, kelainan genetik, infeksi dan trauma.

"Jika kornea menjadi keruh, mata sensitif terhadap cahaya (photophobia), mata terasa perih, dan banyak mengeluarkan air mata, maka segera periksakan diri dan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut," kata Sharita, Jumat (27/9).

Kebutaan dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas seseorang karena ketidakmampuan untuk melihat akan menyebabkan keterbatasan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, kesulitan dalam menjalani pendidikan, keterbatasan dalam meraih peluang kerja, hingga meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental karena keterbatasan mobilitas dan aksesibilitas menimbulkan perasaan terisolasi dari masyarakat.

Baca Juga: Diabetes Penyebab Utama Kebutaan Orang Dewasa Usia 20-74 Tahun, Ini Penjelasannya

Transplantasi kornea atau keratoplasti menjadi harapan baru bagi mereka yang mengalami kebutaan akibat kerusakan kornea untuk dapat kembali melihat dunia. Ini melalui suatu prosedur bedah untuk mengganti lapisan kornea yang rusak atau sakit dengan kornea sehat dari donor.

Sebelum melakukan tindakan transplantasi mata, pasien wajib berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis mata subspesialis kornea, lensa dan bedah refraktif untuk pengujian lebih lanjut dan untuk memastikan apakah terapi diperlukan. Secara garis besar transplantasi kornea terbagi atas transplantasi kornea total (penetrating keratoplasty), seluruh lapisan kornea diganti dengan yang baru. Dan transplantasi kornea sebagian (lamellar keratoplasty), di mana hanya sebagian lapisan kornea yang terganggu akan diganti.

dr. Johan A. Hutauruk, Advisors Inascrs dan Ketua Inacors mengatakan, kebutuhan akan donor kornea sangat tinggi di Indonesia. Namun, kurangnya edukasi dan kesadaran untuk menjadi donor kornea serta keterbatasan fasilitas kesehatan yang memadai menyebabkan kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan donor kornea.

The 7th Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery Biennial Meeting merupakan salah satu program Inascrs mempromosikan pengembangan kesehatan mata melalui pertukaran teknologi inovatif, penelitian, dan praktik, serta pembangunan kapasitas, khususnya untuk dokter mata muda.

Tahun ini, pertemuan itu bersamaan dengan The 9th Asia Cornea Society (ACS) Biennial Scientific Meeting 2024 dengan tujuan untuk menyediakan sarana pembelajaran dan kolaborasi antar dokter spesialis mata untuk mendorong pertumbuhan ekosistem oftalmologi yang akan membantu mengatasi tantangan dalam meningkatkan jumlah ahli bedah kornea di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, INASCRS dan ACS juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang meliputi kerjasama khususnya dalam pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kornea, melakukan penelitian bersama, meningkatkan akses ketersediaan donor kornea di Indonesia dan menandai dimulainya afiliasi dalam penyediaan, pelatihan, dan informasi terkait kornea.

"Kerjasama ini akan menginisiasi pengumpulan dan pelatihan dokter mata yang memiliki ketertarikan di bidang bedah kornea sehingga dapat meningkatkan jumlah dokter spesialis bedah kornea di Indonesia,” jelas Johan A.

Donald Tan, Sekretaris Jenderal Asia Cornea Society (ACS) mengatakan, melalui kerjasama dengan Inascrs berharap, dapat memfasilitasi para dokter spesialis mata untuk saling berbagi ilmu dan memperluas jaringan internasional dalam mendorong transformasi dan memperbarui lanskap perawatan medis untuk kornea di Indonesia pada khususnya dan di Asia pada umumnya.”

Upaya kolaboratif antar berbagai pihak mulai dari penyedia layanan kesehatan hingga komunitas sangat penting untuk memaksimalkan transplantasi kornea di Indonesia

 

Selanjutnya: Prospek AKR Corporindo (AKRA) dari Smelter Freeport & Akumulasi Pengendali

Menarik Dibaca: Destinasi Wisata Ramah bagi Keluarga di Hong Kong ala Tiket.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian

Terbaru