Universitas Kristen Petra jalin kerjasama dengan SPIL dirikan laboratorium logistik

PERGURUAN TINGGI - JAKARTA. Universitas Kristen Petra (UK Petra) dan PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) meresmikan laboratorium logistik pada hari Jumat 19 November 2021. Pemotongan pita dilakukan oleh Rektor UK Petra, Djwantoro Hardjito dan VP PT SPIL, Widarta Liunanda di area fakultas teknologi industri UK Petra.

Laboratorium yang bertujuan sebagai sarana penyampaian ilmu dan pengalaman secara riil di bidang logistik ini, di dasari dari adanya kerjasama yang berlangsung sejak November 2019.

Menurut Djwantoro, UK Petra sangat antusias dengan dibukanya Laboratorium Logistik yang baru ini. Sebagai wujud kerjasama erat dengan industri terkemuka yang bergerak di bidang logistik.

"Khususnya dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh Mas Menteri, sinergi antara kampus dan dunia industri sangat diperlukan," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (20/11).

Ia menambahkan bahwa PT SPIL sebagai salah satu pelaku utama industri di bidang logistik di aras nasional. Karenanya, kerjasama ini amat tepat, dan bahkan diharapkan akan terus berkembang di waktu-waktu mendatang dengan inovasi-inovasi yang baru dan saling menguatkan.

Widarta berharap laboratorium ini sebagai penunjang pembelajaran terkait alur logistics, pengajaran simulasi pengiriman barang, hingga berbagai jenis praktikal logistics yang SPIL bagikan kepada para mahasiswa UK Petra. Tentunya tidak hanya paham dengan konsep dan teori dari SME SPIL, tetapi menjalani praktik di dunia shipping.

Tak hanya itu, ruangan tersebut akan menjadi tempat sharing knowledge dari karyawan SPIL kepada mahasiswa. Memberikan bimbingan project penelitian yang dijalankan, atau bertanya seputar kegiatan lainnya yang dijalankan bersama antara SPIL dan UK Petra.

Kerjasama yang telah berjalan kurang lebih dua tahun ini adalah salah satu bentuk sinergi antara pendidikan dan industri. Hubungan simbiosis mutualisme dimana perguruan tinggi mempersiapkan SDM yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri dan industri memberikan pengalaman dan pengetahuan pada pembelajar.

Misalnya saja terbukanya program magang, peluang yang lebih besar untuk bekerja di PT SPIL, ataupun berkesempatan untuk terjun langsung di bidang pengiriman logistik. Sedangkan bagi karyawan SPIL, mendapat kesempatan untuk belajar kembali yang tentunya dari pengajar berkualitas UK Petra seperti webinar atau green belt training sebagai bekal karyawan.

Djwantoro pun berharap dengan adanya lab ini, mendekatkan proses pembelajaran di Prodi Teknik Industri UK Petra dengan tantangan nyata atau riil di dunia kerja. Mahasiswa pun bisa memperoleh pengalaman langsung, belajar menjalankan industri logistik yang berkembang amat pesat akhir-akhir ini, utamanya di masa pandemi.

Harapan yang sama, SPIL pun ingin agar rekan mahasiswa dapat mengenal 'Logistics' dengan benar, terutama dalam hubungannya dengan konsep Indonesia sebagai negara kepulauan.