Untuk pertama kali, Go-Food festival hadir di Makassar

Minggu, 22 April 2018 | 14:48 WIB   Reporter: Dityasa H Forddanta
Untuk pertama kali, Go-Food festival hadir di Makassar

ILUSTRASI. Go-FOOD Festival


BISNIS START-UP - JAKARTA. Go-Food, layanan pesan-antar makanan dalam aplikasi Go-Jek turut membantu pengembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terutama di segmen kuliner. Melalui Go-Food Festival, Go-Jek kini hadir membantu UMKM di Makassar meningkatkan skala bisnisnya.

Kegiatan tersebut menjadi festival pertama yang diadakan di luar Pulau Jawa. Sebelumnya, festival telah lebih dulu diadakan di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Cirebon.

“Dengan mengadopsi kesuksesan sebelumnya, kami ingin merangkul lebih banyak lagi pelaku UMKM kuliner untuk bergabung dalam festival ini yang tidak hanya di kota-kota besar namun merambah ke kota-kota lainnya di Indonesia," ujar Brata Santoso, VP Operation and Business Development Go-Food dalam keterangan resminya, Minggu (22/4).

Saat ini, lebih dari 80% merchant partner Go-Food merupakan pengusaha kuliner yang masuk kategori pengusaha kecil dan menengah yang memiliki potensi untuk tumbuh menjadi lebih besar lagi. 

Namun, pendanaan serta networking menjadi tantangan yang harus mereka hadapi. Oleh karena itu, Go-Food melalui festival itu hadir untuk menjembatani tantangan tersebut.

Melalui kemitraan yang telah terbangun selama ini, Go-Food yang mulai hadir pada April 2015 telah tumbuh menjadi salah satu penyedia layanan antar makanan terbesar di dunia di luar China dan bekerjasama dengan 125.000 merchant di berbagai kota di Indonesia.

Brata menambahkan, selama ini calon pelaku UMKM kuliner selalu terhambat untuk memulai bisnis kuliner mereka karena pemikiran mereka harus memiliki modal yang besar serta karyawan yang banyak. 

Oleh karena itu, Go-Food membantu untuk memberikan akses yang selebar-lebarnya kepada mereka yang ingin berinovasi kuliner tanpa modal yang besar.

Terkait dengan networking, Go-Food festival hadir untuk menjembatani para pelaku UMKM dengan para pecinta makanan yang lebih banyak lagi selain tentunya pelanggan setia mereka.

Festival yang berlangsung selama setahun mulai 21 April 2018-21 April 2019 ini diharapkan juga mampu menyerap kunjungan wisatawan. Apalagi Makassar memiliki cita rasa kuliner yang khas dan unik.

Yang berbeda dengan konsep food court pada umumnya, para pengusaha tidak perlu menyiapkan dana besar di muka untuk biaya sewa booth dan jasa pelayan. "Kami juga akan menyiapkan seluruh kebutuhan peralatan masak yang biasanya juga cukup mahal bagi para pebisnis mikro," imbuh Brata.

Sebelumnya, Go-Food Festival yang telah berlangsung di Jakarta, Bogor, Bekasi dan Cirebon, memiliki rata-rata transaksi yang mencapai 1.300 transaksi pada hari kerja (Senin - Jumat) dan 1.800 transaksi pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu). 

Melihat pencapaian tersebut, kehadiran Go-Food Festival di kota Makassar ini juga diharapkan menjadi pusat wisata kuliner bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan juga bersantai bersama teman sembari menikmati keragaman kuliner yang disuguhkan oleh para merchant yang ada di Go-Food Festival.

Anandita Danaatmaja, Strategic Regional Head Kalimantan & Sulawesi Go-Jek menambahkan, banyak mitra merchant yang memulai bisnis kuliner hanya dari dapur dengan peralatan seadanya. "Kini usaha mereka berkembang lebih besar dengan hadirnya infrastruktur dari Go-Food,” ujar Anandita.

Dia melanjutkan, rata-rata transaksi mereka juga meningkat 2,5 kali sejak bergabung dengan Go-Food. Soalnya, ada beberapa kunci penting yang membedakan Go-Food dengan layanan pesan antar makan lainnya. Seperti, pilihan merchant dan menu yang banyak serta ketersediaan Go-Food di 50 kota di Indonesia.

"Selain itu, jangkauan pemesanan Go-Food yang luas, sehingga masyarakat dapat membeli kuliner yang diinginkan dari mana saja asalkan tidak lebih dari 25 km,” kata Anandita.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru