Usus besar tempat ideal tumbuh kanker kolorektal

Selasa, 29 Maret 2011 | 09:23 WIB Sumber: Harian KONTAN, 29 Maret 2011
Usus besar tempat ideal tumbuh kanker kolorektal

ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang rupiah dan dolar Amerika di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta


Penyakit kanker menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Setiap tahun diperkirakan 12,7 juta jiwa terkena penyakit kanker dan 7,6 juta jiwa di antaranya meninggal dunia. Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, jumlah kematian akibat penyakit kanker secara global akan naik hingga 80% pada 2030.

Salah satu jenis penyakit kanker yang paling mematikan adalah kanker usus besar (kolon). Asal Anda tahu, usus besar terdiri dari kolon dan rektum. Kolon adalah bagian usus sesudah usus halus, terdiri dari kolon sebelah kanan (kolon asenden), kolon sebelah tengah atas (kolon transversum), dan kolon sebelah kiri (kolon desenden). Setelah kolon, barulah rektum, yakni saluran akhir di atas dubur.

Kanker kolon dan rektum yang biasa dikenal dengan sebutan kanker kolorektal menempati urutan ketiga daftar penyakit kanker yang paling mematikan manusia, setelah jenis kanker serviks dan payudara. Sejumlah pakar penyakit kanker menilai, usus dapat menjadi lokasi yang ideal bagi perkembangan kanker di tubuh manusia.

Menyerang usia tua dan muda

Merujuk data statistik yang dipublikasikan MRCCC (Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre) Siloam Hospitals Semanggi, pekan lalu, kanker kolorektal membawa kematian sekitar 700.000 orang per tahun secara global. Lebih dari 90% penyakit ini menimpa penderita di atas usia 50 tahun. Penyakit ini juga menyerang pasien di bawah 40 tahun. Di Indonesia, 28% kanker kolorektal menyerang golongan usia muda.

Kanker kolorektal berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau adenoma, yang pada stadium awal membentuk sebuah polip di usus besar penderita. Kendati polip tersebut mudah diangkat, seringkali keberadaannya sulit diketahui. Tubuh orang yang memiliki polip di usus tersebut tidak menunjukkan gejala tertentu, sehingga pada banyak contoh kasus, polip ini tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama.

Kondisi seperti itulah yang membahayakan. Polip tadi dalam waktu 5-10 tahun dapat berubah menjadi kanker ganas. Polip ini dapat muncul di seluruh bagian usus besar hingga usus pembuangan Anda. Pada tingkatan yang ganas, kanker ini bisa menyebar keluar dari jaringan usus besar dan menyerang ke bagian tubuh lain.

Hingga kini belum diketahui penyebab pasti kanker kolorektal. Para pakar menyimpulkan, faktor gaya hidup ikut menentukan. "Ini disebabkan oleh gaya hidup yang salah dan tidak sehat,” ujar Paulus Simadibrata, dokter spesialis kanker kolorektal MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta.

Biasanya penyakit ini menyerang mereka yang memiliki pola makan tidak baik dan benar. Artinya, asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi untuk tubuh tidak seimbang. “Asupan makanannya tinggi lemak dan protein, tetapi rendah kandungan serat,” timpal Fiastuti Witjaksono, pakar nutrisi MRCCC Siloam Hospitals Semanggi.

Dalam kondisi seperti itu, seseorang berpotensi mengalami kegemukan alias obesitas. Orang yang obesitas berpotensi besar mengidap penyakit kanker kolorektal ini, meski itu bukan satu-satunya pemicu kanker ini.

Penyebab lain adalah faktor keturunan. Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang mengidap kanker kolorektal, sebaiknya melakukan pemeriksaan usus besar ke rumahsakit. “Mereka yang pernah memiliki polip, faktor umur di atas 50 tahun, serta jarang melakukan aktivitas fisik juga cukup berisiko mengidap kanker kolorektal,” terang Paulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test

Terbaru