FILM - JAKARTA. Star Wars akan kembali merilis filmnya di akhir tahun 2019. Dengan judul Star Wars: The Rise of Sky Walker, film ini akan menjadi rangkaian terakhir dari trilogi Star Wars.
Film ini tentu akan ditunggu oleh pecintanya yang memiliki rentang usia cukup lebar. Mengingat, film ini termasuk yang memiliki penggemar terbanyak dan memiliki beberapa komunitas yang tersebar di berbagai negara.
Baca Juga: Apple bakal helat event tahunan, ini bocoran produk teranyarnya
Sembari menunggu film tersebut rilis, biasanya penggemar dari film yang berbicara tentang perang di luar angkasa ini akan mengoleksi barang-barang dari film tersebut.
Hal ini menyebabkan barang-barang koleksi tersebut berpeluang menjadi sebuah investasi karena memiliki banyak peminat. Terbaru, helm yang digunakan dalam trilogi pertama Star Wars akan dilelang dan diperkirakan bisa mencapai US$ 500.000.
Public Relation ORDER 66 Star Wars Indonesian Troopers Hombase Reza Ahmad Prasetya berpendapat bahwa koleksi-koleksi dari barang star wars ini memiliki peluang yang cukup besar untuk menjadi barang investasi. Ia bilang koleksi-koleksi vintage menjadi yang paling bisa dipakai investasi walaupun koleksi baru juga berpeluang. “
Yang vintage itu harganya kalau dilihat dari fluktuatif mata uang sudah jauh banget, kalo dilihat dari kelipatan harganya juga masih terus berkembang,” ujar Reza.
Reza juga menjelaskan bahwa koleksi yang paling mudah mengalami kenaikan harga ialah figur dan kostum. Alasannya, koleksi tersebut memang jarang masuk di Indonesia seiring minimnya retailer yang ada. Walaupun ada, Reza bilang biasanya barang-barang masuk tersebut jumlahnya terbatas.
Menurut Reza, saat ini koleksi yang sangat diincar oleh penggemar dalam negeri ialah helm dari film ini. Ia bilang retailer Indonesia saat ini sudah berani memasukkan helm yang berukuran sama dengan helm yang dipakai untuk syuting film tersebut.
Baca Juga: Jangan buru-buru meninggalkan studio setelah nonton film Gundala
Helm yang masuk itu sendiri jumlahnya bisa dibilang cukup terbatas dengan jumlahnya hanya 5 helm. “Itu harga tokonya sekarang 1,9 jutaan dan harga jualnya sudah sampai sekitar 4 juta dalam hitungan hari,” jelas Reza.
Berbicara peminat, Reza menilai penggemar Star Wars saat ini cukup banyak. Buktinya, dalam komunitasnya sendiri ia mengatakan bahwa jumlah anggota yang tersebar di Indonesia sudah mencapai 5000 yang registrasi dan anggota aktif di Jakarta sudah mencapai 200 orang. Hanya saja, ia bilang rentang usianya cukup lebar dikarenakan produksi film ini yang memang sudah ada sejak tahun 1977.
Reza juga bercerita bahwa untuk berburu koleksi Star Wars sangat terbatas di Indonesia. Di Indonesia sendiri, ia bilang ada dua harga untuk koleksi ini yaitu harga retail dan harga reseller. Untuk mendapatkan harga retail biasanya harus ke toko mainan dan biasanya jumlahnya terbatas. Harga reseller biasanya lebih banyak namun harganya pun lebih tinggi daripada harga retail.
“Saya saja sempat ingin beli pesawat Millenium Falcon yang harga vintage-nya bisa mencapai puluhan juta dan karena harga di Indonesia tinggi sekali akhirnya belinya di Jepang karena di sana dapat lebih murah,” jelas Reza.
Baca Juga: Tips dari tokoh di balik film Catch Me if You Can: Jangan pernah gunakan kartu debit
Selain itu, harga di Indonesia sering kali mengalami kenaikan yang cukup cepat untuk beberapa koleksi. Reza bilang harga beberapa koleksi bisa naik sehari setelah barang tersebut rilis di toko mainan.
“Misalkan ada rilis dan barang sedikit serta masuk Indonesia juga sedikit. Setelah sehari habis, keesokan harinya udah ada yang jual tambah 1 juta dari harga aslinya,” jelas Reza.
Di komunitasnya sendiri, Reza menceritakan bahwa seringkali ada momen dimana sesama penggemar saling menjual-belikan koleksinya. Ia bilang hal itu biasa terjadi saat ada event atau gathering. Selain itu, Reza juga bilang bahwa dalam grup Facebook komunitas ini ada pula trade federation yang mengurus jual beli koleksi ini.
Baca Juga: Kini konten OONA bisa dinikmati gratis di XL Home
Reza berpendapat investasi untuk koleksi-koleksi barang dari Star Wars ini cukup menarik. Ia bilang Star Wars ini lebih segmented dibandingkan film lainnya. “Kalau sekarang kan ada yang lebih mainstream seperti Marvell,” ujar Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News