Namun, pihak Galcomm menyangkal tuduhan itu. "Galcomm tidak terlibat dengan aktivitas berbahaya apapun," jelas pemilik Galcomm, Fogel. Setelah publikasi Awake keluar, Fogel mengatakan sebagian besar domain yang tercatat sudah tidak aktif.
Sudah dihapus
Sementara itu, Google mengatakan telah menghapus semua ekstensi yang disebutkan Awake. Google pun memberikan apresiasi terhadap Awake yang telah menginformasikan celah ini.
Baca Juga: Mengisi lonjakan pemakaian internet, Indosat Ooredoo (ISAT) luncurkan IMpreneur
"Kami akan melakukan pembersihan secara reguler untuk menemukan ekstensi dengan teknik, kode, dan perilaku yang sama lalu menghapus ekstensi itu apabila melanggar kebijakan kami," jelas Scott Westover, sebagaimana KompasTekno rangkum dari CNN, Senin (22/6).
Namun, Google tidak menyinggung soal peran perusahaan Galcomm. Ini bukan kasus pertama ekstensi di Chrome bermasalah. Bulan Februari lalu, ekstensi di Google Chrome juga dikabarkan terkait dengan serangan siber. Google pun telah melakukan beberapa upaya privasi dan keamanan peramban untuk melindungi penggunanya.
"Sebagai tambahan, untuk menonaktifkan akun developer yang melanggar kebijakan kami, kamu juga menandai pola berbahaya tertentu untuk mendeteksi dan mencegah ekstensi (berbahaya) kembali muncul," jelas Westover. (Wahyunanda Kusuma Pertiwi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Ekstensi di Google Chrome Mata-matai Pengguna"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News