PAMERAN BUKU - Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) kembali gelar Indonesia International Book Fair (IIBF) pada 6-10 September 2017 di Assembly Hall Jakarta Convention Center. Pada pameran tahunan yang sudah berlangsung sejak 37 tahun yang lalu ini, diikuti oleh 20 negara.
Negara yang berpartisipasi pada IIBF 2017 adalah Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, Cina, Korea, Jepang, Jerman, Prancis, Belanda, Bosnia, India, Mesir, Arab Saudi, dan Inggris.
"IKAPI melihat perlunya kehadiran book fair baik yang berkarakter profesional maupun publik dari banyak apsek yang tidak tergantikan oleh koneksi online. Bisnis apalagi internasional mengandalkan kontak fisik sangat diperlukan. Percakapan, kontak mata, bahasa tubuhm dan jabat tangan hanya terjadi di ruang pameran," ungkap Ketua Umum IKAPI Rosidayanti Rozalina.
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Ricky Joseph Pesik mengatakan selain berguna secara ekonomi, IIBF merupakan alat diplomasi kebudayaan dan menjadi showcase bagi industri buku dalam negeri.
"Pada 2015 dari 16 Subsektor Industri kreatif yang bernaung di bawah Bekraf, penerbitan menempati peringkat ke-5 dalam kontribusi PDB ekonomi kreatif (Ekraf) yaitu menyumbang Rp 53,59 triliun atau 6,29 % dari total PDB Ekraf," ungkap Ricky
Rocky melanjutkan banyak faktor mendorong tumbuhnya industri buku di Indonesia berkembang yakni faktor populasi Indonesia yang besar yang mampu menciptakan pasar untuk menyerap buku.
Kedua, keanekaragaman Indonesia yang dapat dijadikan inspirasi dalam menulis. Ketiga, kebebasan berkespresi yang mampu melahirkan ide dan karya tulis yang memikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
