Bisa rapat kapan saja dan di mana saja

Selasa, 08 Maret 2011 | 09:55 WIB   Reporter: Anastasia Lilin, Diade Riva, Feri Kristianto
Bisa rapat kapan saja  dan di mana saja

ILUSTRASI.


Jarak dan waktu kini bukan persoalan dalam dunia bisnis atau pemerintahan. Tatap muka secara langsung kini tak lagi wajib dalam sebuah rapat atau pertemuan. Pasalnya, alat bantu percakapan jarak jauh atau teleconference kini semakin beragam dan berkembang pesat.

Sekilas, wujud perangkat teleconference memang mirip pesawat telepon. "Ada yang dilengkapi dengan webcam sehingga bisa video conference atau ada yang hanya audio saja," ujar Ilham Ramadhan, pemilik usaha Phone Lines di Jakarta.

Alat teleconference biasanya diletakkan di tengah meja rapat. Ilham menyatakan, lantaran fungsinya untuk keperluan rapat, alat ini bisa menerima suara beberapa meter dari alat teleconference. Tiap merek menawarkan daya jangkau yang berbeda. Ilham yang selama dua tahun menjual teleconference Panasonic mencontohkan, barang dagangannya dapat menerima orang dalam radius 4 meter (m).

Namun, agar teleconference bisa menghubungkan banyak pihak di berbagai tempat yang berbeda, alat ini harus tersambung dengan peranti lain yakni PABX. Selain mengatasi perbedaan jarak dan waktu, alat teleconference tentu bisa menghemat biaya perjalanan. Mulai biaya transpor hingga akomodasi.

Namun, dari sisi harga, teleconference masih terbilang mahal. Menurut Ilham, harga produk merek Panasonic Rp 10 juta lebih per unit. Peminat alat ini berasal dari perusahaan, terutama yang memiliki banyak cabang. Tapi, lantaran tak fokus hanya berdagang peralatan teleconference, dia mengaku penjualan alat ini tak terlampau bersinar. "Saya hanya melayani sesuai pesanan saja," kilahnya.

Ignatius Suryo, Direktur PT Lintas Data Indonesia, agen tunggal teleconference merek ClearOne mengatakan, tren penggunaan alat teleconference cenderung meningkat mengikuti bisnis yang terus tumbuh. Maklum, bagi sejumlah perusahaan besar, tidak mungkin mengambil keputusan sendiri hanya karena terhalang oleh jarak. Jika bos berada di luar kota, perhelatan rapat saat ini tidak akan tertunda lagi karena alasan komunikasi.
ClearOne menyediakan aneka alat teleconference yang bisa digunakan untuk rapat dengan tiga hingga 10 peserta sekaligus.

Dari swasta sampai BUMN

Selain kalangan perusahaan, alat teleconference juga diminati instansi pemerintah seperti DPR atau DPRD. Saban tahun, penjualan perangkat teleconference tumbuh sekitar 10%. Dalam sebulan, Lintas Data misalnya, bisa menjual hingga 50 unit alat teleconference. "Permintaannya selalu ada," kata Ignatius.

Produk teleconference lain yang tersedia di pasar adalah merek Polycom. Dian Anggriani, Channel Sales Manager PT Transition System Indonesia, distributor resmi Polycom, bilang bahwa Polycom menawarkan dua jenis produk, yakni Sound Station IP dan Sound Station Analog.

Perbedaan teleconference IP dan analog terletak pada koneksi pendukung. IP didukung layanan internet sementara analog masih menggunakan line telepon.

Teleconference merek Polycom dibanderol seharga US$ 700 hingga US$ 1.400. Hingga kini, produk Polycom sudah dipakai perusahaan swasta dalam negeri dan asing, hingga BUMN, semisal, Bank BRI, Bank Mandiri, Pertamina, BP Migas, dan Medco.

Dalam sebulan, Polycom bisa menjual 20-30 unit teleconference. Ke depan, Dian yakin, Polycom bisa menguasai pangsa pasar di Indonesia.

(Harian KONTAN, 7 Maret 2011)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test

Terbaru