Festival Loemadjang Djaman Doeloe tampil kekinian

Selasa, 12 Desember 2017 | 09:43 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Festival Loemadjang Djaman Doeloe tampil kekinian


TRAVEL - JAKARTA. Untuk kali ketiga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang kembali menggelar perayaan tahunan Loemadjang Djaman Doeloe dari tanggal 9-12 Desember 2017 di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT), Lumajang, Jawa Timur.

As'ad, Bupati Lumajang mengatakan, jika pada awal penyelenggaraan masih mencari format dan bentuk, akan tetapi memasuki tahun ketiga penyelenggaraan, Loemadjang Djaman Doeloe sudah mulai terlihat sempurna bentuknya.

"Tahun pertama kita selenggarakan di alun-alun dan masih mencari bentuk. Bagi anak sekarang, mungkin karena sudah terlalu Djadoel, tapi bagi mereka terlihat baru. Tahun kedua terus kita evaluasi, hingga tahun ketiga sudah mulai terlihat sempurna bentuknya " ujar As'ad dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (12/12).

Di tahun ketiga ini semua pihak terus berinovasi. Lokasi di dekat terminal Minak Koncar, membuat event ini dihargai ditingkat provinsi dan nasional. Ini dibuktikan dengan wisatawan yang datang dari luar daerah Lumajang.

Selain itu, terang As'ad, ternyata event Loemadjang Djaman Doeloe ini pun mampu menggerakan perekonomian rakyat. "Ke depannya, kita akan terus evaluasi terlebih dahulu sampai ketingkat provinsi terlebih dahulu, baru setelah itu ke tingkat nasional dengan menggandeng Kementerian Pariwisata. Yang patut diapresiasi, salah satu Kabupaten tetangga sudah mengikuti disini, dan anak muda (kekinian) pun terlihat larut dalam event ini," tambahnya.

Sementara itu, Deni Rohman, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, menyatakan, bahwa jumlah pengunjung yang datang ke event Loemadjang Djaman Doeloe pun menunjukan grafik yang positif.

Di awal tahun penyelenggaraan, tahun 2015 event Loemadjang Djaman Doeloe hanya 10.000 pengunjung, tahun 2016 meningkat menjadi 47.000 pengunjung. Dan tahun ini meningkat dua kali lipat lebih yakni menjadi 100.000 pengunjung.

Event ini pun mampu menggerakan pendapatan para toko dan penyewaan busana Djadoel. "Jika dulu para toko dan jasa penyewaan baju Djadoel tidak dilirik, setelah ada event ini mereka laris manis diburu oleh para pengunjung dari usia anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua. Sebab setiap peserta diwajibkan mengenakan busana Djadoel," urai Deni.

Deni pun menerangkan, selama tiga hari berkeliling ke seluruh stan pameran ia mendapatkan informasi bahwa dalam sehari peserta pameran mengantongi penghasilan dari Rp 2,5 – Rp 5 juta sehari.

Pada penyelenggaraan Loemadjang Djaman Doeloe diikuti sebanyak 60 stan dari 21 Kecamatan dan beberapa stan dari komunitas sepeda dan motor antik, permainan tradisional, jajanan ndeso, serta dua panggung besar untuk mengakomodir atraksi kesenian dan kebudayaan para peserta pameran.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina

Terbaru