Lake Toba Film Festival digelar awal Desember

Rabu, 22 November 2017 | 09:46 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Lake Toba Film Festival digelar awal Desember


FILM - JAKARTA. Ingin berkemah sambil nonton film dengan nuansa keindahan Danau Toba? Datang saja ke Lake Toba Film Festival (LTFF) 2017, 1-3 Desember 2017 mendatang. Acara yang digagas Rumah Karya Indonesia (RKI) ini memiliki setting kemah 1.000 tenda. Lokasinya ada di pinggiran Danau Toba, Desa Parmonangan, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Ketua panitia RKI, Ojax Manalu menyebut, ada beberapa kegiatan menarik di event tersebut. Pertama malam penganugerahan. Setelah itu, workshop film, screening film atau kemah film, 1.000 tenda, pentas budaya, sharing travelling dan travelling video sharing. "Lake Toba Film Festival yang dibalut dengan Kemah Film 1.000 Tenda merupakan dukungan dari teman-teman traveller di Indonesia khususnya Sumut, terhadap eksisnya keberadaan budaya leluhur sejak dahulu,” kata Ojax dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (22/11).

Ojax menjelaskan, LTFF 2017 adalah sebuah bentuk festival film yang berjuang mengangkat harkat dan martabat film-film lokal di kancah industri film yang berbasis kearifan budaya masyarakat Indonesia.

Isu-isu kebudayaan dengan spirit kreativitas dan inovasi tanpa batas dapat dikembangkan dan mampu menyentuh dinamika sosial di wilayah pedesaan. "Danau Toba dipilih dengan alasan Sumatra Utara memiliki potensi perfilman yang kaya dari sudut kebhinekaan, lingkungan, dan budaya. Lewat film festival ini diharapkan kreativitas anak muda dari seluruh daerah di Indonesia khususnya Sumatera Utara akan mampu mengungkapkan kondisi kekinian kearifan lokal nusantara," jelas Ojax.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kegiatan LTFF 2017 ini. Menurut dia, event ini bisa menggali dan mengembangkan keragaman seni tradisi yang ada di Sumatra Utara dan Indonesia pada umumnya.

"Bisa merangsang minat generasi muda terhadap karya seni tradisi, membangun sinergi di antara pekerja seni tradisi serta lembaga lain yang memiliki tujuan yang sama dengan lembaga, menjadikan seni tradisi sebagai salah satu industri ekonomi kreatif. Ini sejalan dengan visi dan misi pariwisata," ujar Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru