Pamor motor bekas Patwal tetap gagah

Rabu, 08 Desember 2010 | 07:40 WIB   Reporter: Dian Pitaloka Saraswati, Syamsul Ashar
Pamor motor bekas Patwal tetap gagah

ILUSTRASI. Ilustrasi gojek logo baru, Jakarta (9/9). KONTAN/Panji Indra


Pepatah lawas bilang: tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Namun, kadangkala daun muda lebih ranum untuk dipetik.

Inilah gambaran terkini pasar motor gede bekas di Indonesia. Para penggemarnya, kini, lebih memilih memburu motor yang usianya tergolong masih muda, yakni produksi 1964–1986.

Selain itu, penggemar motor lawas tak lagi pilih kasih. Mereka tidak hanya memburu produksi Jepang atau Eropa. “Jika motor dalam kondisi orisinal, pasti banyak yang mencari,” kata Suyono, pemilik bengkel motor gede Merzyta Motor.

Ia mencontohkan beberapa jenis motor Jepang kini menjadi tren di pasar. Tentu, harganya ikut melonjak. Misalnya CB 200, yang 10 tahun lalu harganya cuma sekitar Rp 1,5 juta, kini, bisa laku Rp 25 juta–Rp 30 juta.

Ada juga Honda Dream produksi tahun 1965 yang pernah digunakan oleh pasukan pengawal presiden, Cakrabirawa. Sekarang harganya sudah
Rp 50 juta–Rp 60 juta per unit.

Sedangkan Honda CB 650 yang pernah jadi kendaraan resmi Polisi Militer, kini, harganya mencapai Rp 40 juta–Rp 50 juta. “Dengan catatan: kondisinya mendekati orisinal,” imbuh Suyono, yang merupakan rekanan Polda Metro Jaya untuk mengurus motor Patwal tersebut.

Motor lain yang pesat perkembangan harganya sehingga layak dikoleksi adalah Kawasaki Police (KZP) 1.000 cc keluaran tahun 1993–1994. Motor ini mempunyai sejarah unik karena didatangkan ke Indonesia hanya sebanyak 100 unit untuk para pengawal dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC tahun 1994.

Pasca-KTT, kuda besi produksi Kawasaki Motor Corp ini disebar untuk kendaraan Patwal Paspampres, Mabes TNI, maupun Polri di seluruh Indonesia. Nah, baru tahun 2004, sebagian KZP 1.000 ini keluar dari barak tentara untuk dipensiunkan serta dilelang secara umum.

Kini, harga motor yang jenisnya sama dengan motor yang digunakan tokoh Eric Estrada dalam serial CHiPs tahun 1980-an ini cukup mahal. Yaitu, sekitar Rp 65 juta–Rp 90 juta, atau naik hampir tiga kali lipat dari harganya sekitar enam tahun silam.

Ada juga motor Inggris yang kini sedang populer: Norton tahun 1948–1954. Harga jualnya bisa mendekati Rp 100 juta per unit. “Tren moge kuno di Indonesia saat ini adalah motor yang pernah menjadi kendaraan dinas pejabat pemerintah,” terang pria yang akrab di sapa Yono tersebut. Maklum, pada masa itu, hanya pemerintah yang bisa memasukkan motor besar ini ke dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test

Terbaru