Tengkleng Kajine bikin geleng-geleng

Senin, 24 Oktober 2016 | 16:12 WIB   Reporter: Fransiska Firlana
Tengkleng Kajine bikin geleng-geleng


Siapa yang tak kenal tengkleng? Olahan daging kambing ini sudah dikenal sejak era kolonial. Bagi Anda yang tinggal di ibukota dan tertarik mencicipi tengkleng yang nikmat, silahkan meluncur ke Tengkleng Kajine. Berlokasi di Jalan Cideng Barat Dalam Nomor 4, Jakarta Pusat, kedai ini sangat mudah ditemukan.

Dengan bilik menggunakan bambu, kedai ini tampil adem sekaligus bersih. Ada banyak olahan daging kambing yang tersedia di sini. Namun menu utamanya, ya tengkleng tadi. Tengkleng tersaji dalam porsi kecil maupun besar. Anda juga bisa memilih tengkleng otak, tengkleng sengkel atau tengkleng sumsum. Oya, tengkleng di sini tersaji tanpa jeroan lo.

Yuk, langsung pesan menu andalannya. Dalam waktu lima menit, semangkuk tengkleng siap tersaji di meja Anda. Porsi kecil tengkleng Kajine lumayan mengisi perut. Ada sekitar lima potong tulang berbalut dagingnya seukuran kepalan tangan anak kecil. Ada potongan kaki, potongan, buntut, ada juga bagian kepala.

Selain itu, ada potongan daging yang ditusuk dalam bilah bambu. Ada dua tusuk daging dan setiap tusuk terdiri dari tiga potong daging.

Sajian dalam mangkok juga dilengkapi dengan taburan bawang goreng dan cabai utuh yang sudah direbus. Tampilan kuahnya bening, dengan kaldu daging berwarna kekuningan di permukaan.

Jika melihat penampilannya dalam sekilas, kita akan berpikir kuah tengkleng terasa tawar. Namun penilaian itu sontak berubah begitu menyeruput kuah tengkleng. Rasanya segar berkat kaldu yang memiliki rasa gurih pas.

Daging yang ditusuk sate, penampilannya tampak alot. Karena ukurannya lumayan besar. Tapi sekali gigit, ternyata langsung luruh terpisah dari tusukannya. Benar- benar empuk. Sekalipun tanpa kuah, daging terasa sangat gurih karena bumbu yang meresap.

Mainkan tangan Anda untuk melucuti daging-daging yang masih menempel di tulang. Daging pun dengan mudah lepas dari tulangnya. Inilah sensasi makan tengkleng, memburu daging di antara tulang. Saking nikmatnya, bisa jadi Anda lupa untuk menyuap nasi.

Kedai Tengkleng Kajine ini buka setiap jam 10 pagi sampai jam 8 malam. Warung yang memiliki luas sekitar 100 meter persegi ini mampu menampung 40 pengunjung. Biasanya, warung ramai ketika jam makan siang. Sekalipun tepat berada di pinggir jalan yang tak besar, parkir tetap aman karena ada petugas yang mengatur.

Seporsi tengkleng di sini bisa Anda tebus seharga Rp 45.000. Harga yang sama berlaku untuk seporsi tongseng dan seporsi garang asem. Bila Anda menikmati daging yang tak empuk, lapor saja. Sebab warung ini memiliki tagline Ra Empuk, Ra Mbayar. Artinya? Tak perlu bayar kalau daging tak empuk.

Bagaimana, tertarik untuk mencicipi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fransiska Firlana

Terbaru