Terpikat nasi bebek langganan presiden

Jumat, 22 Juni 2018 | 19:17 WIB   Reporter: Fransiska Firlana
Terpikat nasi bebek langganan presiden

ILUSTRASI. Bebek Ginyo


KEDAI AYAM GORENG - JAKARTA. Sejak tahun 2007 lalu Rumah Makan Nasi Bebek Ginyo berdiri dan mampu eksis hingga sekarang. Konsistensi rasa dan ukuran bebek yang terjaga menjadi kunci menu bebek yang berlokasi di kawasan Tebet, Jakarta ini. Tak cuma artis ibukota yang terpikat olahan bebek di rumah makan bergaya etnik ini. Akan tetapi Presiden Joko Widodo pun suka mampir. Bahkan pihak istana sering memesan Bebek Ginyo untuk para tamunya.

Ada berbagai macam lauk yang disediakan di rumah makan ini. Misalnya ayam goreng, ayam bakar, ayam kremes, tempe goreng, tahu bacem, dan tempe bacem. Dan tak ketinggalan sudah pasti menu utamanya yaitu olahan bebek. Ada bebek goreng, bebek bakar, dan bebek balado.

Selain itu ada juga sayuran seperti oseng daun pepaya teri dan urap. Ada juga aneka lalapan segara dan lalapan rebus. Plus ada terong goreng utuh. Sambal yang disediakan juga komplit, ada sambal cabe ijo dan sambal cabe setan. Nasinya pun ada variasi yaitu nasi merah, nasi uduk, nasi putih, dan nasi goreng. Semua bisa diambil sendiri sesuai selera.

Dalam sehari rumah makan ini mampu menjual 800 potong bebek, karena bebeknya memang benar-benar nikmat. Bebeknya gemuk dan dagingnya tebal. Hasil gorengannya tidak terlalu kering. Terlihat sangat menggoda.

Benar saja, ketika daging bebek dicuil, tebal dan empuk ketika digigit. Dan yang pasti, bumbunya sangat meresap. Gurih dan ada rasa manisnya.“Resepnya sendiri memang masakan Yogyakarta yang cenderung manis. Tapi ini sudah dikurangi tingkat kemanisannya,” ujar Christian Taihutu, Pengelola Rumah Makan Nasi Bebek Ginyo.

Biar makin kaya rasa tambahkan sambalnya, sudah pasti akan membuat lidah bergetar. Sepotong bebek goreng di rumah makan ini cukup besar, jadi puas banget memakannya. Tak cuma besar tapi juga nikmat. Olahan bebek di sini harganya Rp 29.500 per potong.

Bebek afkir

Untuk menjaga konsistensi rasa dan ukuran, kedai ini menggunakan bebek afkir yang dikirim langsung dari Yogyakarta. Bebek ini dipakai karena dagingnya tebal, serat dagingnya telah sempurna. Ini berbeda bila menggunakan bebek muda yang dagingnya cenderung tipis dagingnya dan menggulung bila digoreng.

"Kami sudah ada rekanan dengan peternak bebek di Godean, Yogyakarta. Hampir setiap hari ada pengiriman,” ujar Christian. Sekali kirim bisa 800 potong hingga 1000 potong. Ya, pengiriman memang sudah dalam bentuk potongan yang dikirim dengan kereta. Per potongnya memiliki bobot 8 ons. Biasanya, per ekor bebek bisa menjadi empat potong.

Karena bebek tua yang cenderung keras dagingnya maka pengolahannya pun melalui proses yang lama supaya mendapatkan daging yang empuk. Setelah bebek bersih, lalu dibumbui dan didiamkan selama 2 jam. Lalu diungkep kurang lebih selama 2 jam. Ketika digoreng menggunakan minyak panas dan proses penggorengannya selama lima menit. Hasilnya daging bebek yang empuk, gurih, dan nikmat karena bumbu meresap sempurna.

Anda tertarik mencicipinya? Warung ini buka setiap hari dari jam 10 pagi sampai 10 malam.  Bisa juga delivery order, lo.   ?

 

 

Jl. Tebet Utara Dalam No.12, Jakarta Selatan

Telp: (021) 8292343 / (021) 96579226

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fransiska Firlana

Terbaru