10 Film Perjuangan yang Cocok Ditonton saat HUT Kemerdekaan RI Ke-79

Jumat, 16 Agustus 2024 | 13:36 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
10 Film Perjuangan yang Cocok Ditonton saat HUT Kemerdekaan RI Ke-79

ILUSTRASI. 10 Film Perjuangan yang Cocok Ditonton saat HUT Kemerdekaan RI Ke-79.


REKOMENDASI FILM -  Menonton film bertema perjuangan bisa menjadi pilihan kegiatan untuk mengisi Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. 

Selain berkunjung ke museum, Anda bisa mengetahui kisah perjuangan para pahlawan dengan menonton film yang bertema perjuangan. 

Film-film karya anak bangsa tersebut bisa menambah pengetahuan Anda tentang peristiwa penting hingga biografi singkat seorang pahlawan. 

Merangkum situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), berikut ini beberapa film yang mengisahkan perjuangan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Urutan Peristiwa Penting yang Terjadi Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

November 1928

Film bertema perjuangan yang pertama adalah November 1828, disutradarai oleh Teguh Karya. 

Film ini menceritakan tentang penduduk desa di Jawa yang memberontak melawan pemerintahan penjajahan Hindia Belanda.

November 1928 berhasil memenangkan 7 penghargaan dari Festival Film Indonesia 1979 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Tata Suara Terbaik, dan Tata Musik Terbaik.

Janur Kuning

Janur Kuning menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut pasukan sekutu. 

Film yang rilis pada tahun 1979 ini mengisahkan seorang perwira muda, Letkol Soeharto, yang meyakinkan Jenderal Sudirman untuk kembali ke Yogyakarta. 

Film Janur Kuning juga pernah masuk nominasi pada Piala Citra untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik.

Doea Tanda Mata

Film Doea Tanda Mata menceritakan kisah dua orang perwira berlatar belakang beda yang berjuang bersama. 

Film ini diproduksi oleh Cinema Delapan dan Benoa, dengan produser Alfani Wiryawan pada tahun 1985. 

Dalam penggarapannya, tim produksi melakukan riset mendalam untuk mendapatkan informasi terkait kehidupan dan kegiatan di Akademi Militer (Akmil) Magelang kala itu.

Baca Juga: Inilah Lirik Lagu Indonesia Raya dan Makna Dibalik Lagu Kebangsaan Indonesia

Tjoet Nja Dhien

Salah satu perempuan pemberani dan juga pahlawan nasional yang terkenal adalah Cut Nyak Dien atau Tjoet Nja Dhien.

Film Tjoet Nja Dhien merupakan film biografi yang menceritakan tentang perjuangan seorang wanita asal Aceh bernama Tjoet Nja Dhien. 

Film ini berkisah tentang perjuangan Tjoet Nja Dhien saat melawan penjajahan Belanda pada masa perang Aceh. 

Tjoet Nja’ Dhien yang dirilis pada tahun 1988 ini berhasil memenangkan Piala Citra sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1988. 

Bahkan, beberapa waktu lalu, film ini direstorasi di Belanda, dan ditayangkan kembali di bioskop.

Merah Putih

Film Merah Putih merupakan film kolaborasi rumah produksi nasional dengan internasional. 

Merah Putih merupakan film pertama dari trilogi film bertema perjuangan lainnya, yaitu Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011).

Film ini dirilis pada 2009, dan mengisahkan mengenai peristiwa Agresi Militer Belanda 1 pada 1947. Merah Putih diperankan secara apik oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola, dan Darius Sinathrya. 

Soekarno

Film garapan sutradara ternama Hanung Bramantyo ini menceritakan perjalanan hidup Soekarno sebagai sang proklamator bangsa. 

Film Soekarno ini rilis pada tahun 2013. Film ini menampilkan Ario Bayu sebagai sosok Bung Karno, beradu peran dengan Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, hingga Sujiwo Tejo. 

Karena sarat nilai perjuangan, film dengan durasi 137 menit ini berhasil menyabet gelar Film Terpuji dari Festival Film Bandung (FFB) ke-27 pada 2014.

Tjokroaminoto

Tjokroaminoto merupakan film bertema perjuangan Indonesia yang dirilis pada 2015. 

Film garapan Garin Nugroho ini melibatkan beberapa aktor terbaik tanah air, seperti Reza Rahardian, Christine Hakim, Didi Petet, hingga Sujiwo Tejo.

Film ini sendiri mengisahkan mengenai guru bangsa yang berhasil menjadi pendidik bagi tokoh-tokoh pemimpin Indonesia. 

Pada tahun 2014, film Tjokroaminoto berhasil memenangkan tiga kategori pada Festival Film Indonesia 2015, yakni Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Busana Terbaik.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Dibalik Peristiwa Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Battle of Surabaya

Film animasi Battle of Surabaya ini rilis pada tahun 20215 dan diproduksi oleh MSV Pictures, serta disutradarai oleh Aryanto Yuniawan.

Battle of Surabaya merupakan film animasi yang mengisahkan tentang petualangan Musa. Musa adalah seorang remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan arek-arek Suroboyo pada pertempuran 10 November 1945. 

Kisah dan animasi apiknya membawa Battle of Surabaya menjuarai berbagai penghargaan film ternama.

Beberapa di antaranya adalah Best Animation di Milan International Film Festival 2017, Best Animation dalam Berlin International Film Festival 2017, Best Animation dalam Nice International Film Festival 2017, dan masih banyak lagi.

Kartini

Sama seperti film Soekarno, film Kartini digarap oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo. Film ini pertama kali dirilis pada 2017, dan Dian Sastrowardoyo ditunjuk sebagai pemeran Kartini dalam film ini.

Film Kartini menampilkan sosok pejuang emansipasi wanita dalam wajah yang lebih berani, kuat, dan cerdas sebagai perempuan. 

Film tentang perjuangan ini berhasil menyabet penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dari Festival Film Indonesia 2017 yang diraih oleh Christine Hakim.

Bumi Manusia

Film ini merupakan film adaptasi dari buku dengan judul yang sama karya Pramoedya Ananta Toer. Film ini digarap oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo. 

Bumi Manusia menceritakan kisah cinta antara Minke dan Annelies yang tumbuh di antara banyaknya permasalahan sosial dan ketidakadilan di masa penjajahan Belanda.

Pada 2020 lalu, Bumi Manusia berhasil memenangkan kategori Film Terpuji, Sutradara Terpuji, Pemeran Utama Pria Terpuji, dan Penulis Skenario Terpuji pada gelaran Festival Film Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru