KONTAN.CO.ID - Kecanggihan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, khususnya generative AI, mulai merambah dunia profesional secara nyata.
Studi Microsoft, seperti yang diberitakan di Fortune, media online bisnis ternama, tentang analisis 200.000 interaksi Bing Copilot, mengungkap bidang pekerjaan yang paling berisiko tergeser oleh teknologi ini.
Sementara itu, laporan Forbes, media bisnis dan investasi, menyoroti jabatan administratif seperti entri data dan layanan pelanggan yang kini mulai hilang karena otomatisasi.
Berikut ini daftar profesi yang paling terdampak, lengkap dengan alasan mengapa AI begitu cepat mengambil alih tugas-tugas mereka.
Baca Juga: Catat! BEI Bakal Buka Kode Broker pada September 2025
1. Penerjemah dan Juru Bahasa
Kemampuan AI dalam pemrosesan bahasa alami membuat pekerjaan penerjemahan semakin mudah diotomatisasi.
Alat seperti Google Translate dan model bahasa generatif mampu menerjemahkan teks dengan akurasi yang terus meningkat.
Akibatnya, kebutuhan akan penerjemah manusia untuk tugas umum menjadi berkurang, meski penerjemah spesialis masih dibutuhkan.
2. Penulis dan Jurnalis
AI dapat menghasilkan artikel berita, ringkasan, atau konten blog dalam hitungan detik.
Microsoft menemukan bahwa profesi ini memiliki tumpang tindih besar dengan kemampuan AI, terutama untuk penulisan informatif.
Tantangannya bagi pekerja manusia adalah mempertahankan nilai unik berupa riset mendalam dan analisis kritis.
3. Editor dan Proofreader
Dengan kemampuan AI mendeteksi tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan, banyak pekerjaan penyuntingan dasar dapat diotomatisasi.
Tools seperti Grammarly dan ChatGPT membuat proses editing menjadi lebih cepat dan murah. Namun, sentuhan editorial kreatif masih sulit digantikan.
4. Customer Service Representative
Chatbot AI kini dapat menjawab pertanyaan pelanggan 24/7 dengan biaya rendah. Hal ini menjadi salah satu bidang yang paling cepat beralih ke otomatisasi.
Pekerjaan customer service manusia kini lebih fokus pada kasus kompleks yang memerlukan empati.
Baca Juga: Mengintip Strategi Prudential Indonesia dalam Mengelola Investasi Unitlink Saham
5. Data Entry Clerk
Pekerjaan ini termasuk yang pertama kali “jatuh” karena AI mampu mengekstrak, memproses, dan menginput data secara otomatis.
Sistem RPA (Robotic Process Automation) mempercepat pekerjaan ini sekaligus meminimalkan kesalahan manusia. Dampaknya, kebutuhan tenaga entri data manual semakin berkurang.
6. Sales Telemarketing
AI dapat memproses data pelanggan, melakukan panggilan otomatis, dan menyesuaikan skrip penjualan secara real time.
Hal ini mengurangi peran telemarketer manusia, terutama untuk penawaran massal. Peran manusia kini lebih difokuskan pada negosiasi strategis dan penjualan B2B kompleks.
7. Tenaga Pengajar di Bidang Tertentu
Microsoft mencatat bahwa pengajar di bidang ekonomi, manajemen, dan pendidikan rumah tangga memiliki risiko tinggi tergeser oleh AI.
Materi pelajaran dapat diberikan melalui platform e-learning dengan tutor AI. Meski begitu, bimbingan personal dan interaksi sosial tetap menjadi nilai tambah guru manusia.
8. Sejarawan dan Peneliti Arsip
AI dapat menelusuri, mengolah, dan menganalisis ribuan dokumen sejarah dalam waktu singkat.
Hal ini mempercepat penelitian sekaligus mengurangi kebutuhan akan peneliti untuk pencarian data dasar. Namun, interpretasi historis yang mendalam masih menjadi ranah manusia.
9. Penyiar Radio dan Pembawa Acara
Generative AI kini mampu menghasilkan suara yang mirip manusia untuk siaran dan narasi.
Radio digital dan podcast otomatis semakin populer, menekan kebutuhan penyiar manusia untuk program tertentu. Kreativitas dan interaksi langsung masih menjadi pembeda utama.
Tonton: Tekanan Eropa Terhadap Rusia Menguat Jelang Pertemuan Putin dan Trump
10. Asisten Administrasi
Tugas seperti penjadwalan, pembuatan laporan, dan pengelolaan dokumen kini dapat dilakukan AI dan aplikasi otomatisasi.
Menurut Forbes, ini membuat banyak perusahaan mengurangi jumlah staf administrasi. Peran yang tersisa biasanya membutuhkan keterampilan koordinasi kompleks atau pengambilan keputusan.
Selanjutnya: Alasan di Balik Langkah Platform E-commerce Pungut Biaya Pemrosesan Order
Menarik Dibaca: Ini Cara BCA Dukung Sertifikasi Halal Untuk Pelaku UMKM, Yuk Ikut!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News