3. Teknik Bioenergi dan Kemurgi (ITB)
Selanjutnya ada Teknik Bioenergi dan Kemurgi. Pergeseran global menuju sumber energi terbarukan dan praktik-praktik berkelanjutan membuat ilmu rekayasa bioenergi menjadi semakin penting.
Teknik Bioenergi dan Kemurgi menjawab tantangan perubahan iklim dengan fokus pada pengembangan energi terbarukan.
Para ahli di bidang ini akan menciptakan teknologi yang mengubah bahan biologis menjadi sumber energi, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang merusak lingkungan.
Penekanan pada keberlanjutan dan pencegahan perubahan iklim terus mendorong penciptaan lapangan kerja di bidang ini, selaras dengan temuan laporan World Economic Forum tentang pentingnya teknologi hijau (waste to product).
Sebanyak 81% pemberi kerja di sektor Teknologi Energi dan Ketersediaan Energi merasa khawatir dengan kurangnya keahlian yang mumpuni. Ini menunjukkan kebutuhan yang kuat akan keahlian dalam praktik-praktik berkelanjutan.
Calon mahasiswa bisa menemukan program studi unik ini di Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB). Teknik Bioenergi dan Kemurgi adalah bidang ilmu yang mempelajari cara mengolah bahan dari tumbuhan (bahan nabati) menjadi produk non-makanan dalam skala industri.
Baca Juga: Kisah Perjuangan CEO Apple dari Loper Koran Hingga Jadi CEO Bergaji Tinggi
Contohnya termasuk pembuatan bioetanol dan biodiesel dari kelapa sawit atau tebu untuk menggantikan bahan bakar fosil, produksi bioplastik dari pati jagung atau rumput laut, hingga biogas dari limbah organik untuk kebutuhan energi.
Selain itu, program studi ini juga mencakup pemanfaatan biomassa, seperti sekam padi atau serbuk gergaji, menjadi bahan bakar padat, serta pengembangan pupuk organik dari limbah nabati untuk pertanian.
Dengan berfokus pada sumber energi baru dan terbarukan, bidang studi ini bertujuan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara efisien dan ramah lingkungan dan membantu Indonesia menuju sistem Bio-Based Economy.
4. Pengelolaan Sumber Daya Air (ITB)
Perubahan iklim dan kelangkaan air merupakan isu-isu penting yang membutuhkan pengetahuan khusus dalam pengelolaan sumber daya air.
Para profesional di bidang ini akan menjadi sangat penting untuk mengembangkan strategi untuk melestarikan dan mengelola sumber daya air secara efektif.
Seiring dengan meningkatnya permintaan akan praktik pengelolaan air yang berkelanjutan dan upaya pelestarian lingkungan, peluang kerja di bidang ini juga diperkirakan akan tumbuh secara signifikan.
Meningkatnya permintaan akan strategi pengelolaan air yang efektif juga tercermin dalam penekanan laporan WEF mengenai upaya konservasi lingkungan dan kebutuhan akan pengetahuan khusus di bidang tersebut.
Tonton: Shanghai Memeriahkan Tahun Baru Imlek dengan Jamuan untuk Anjing dan Kucing
Program Studi Magister Pengelolaan Sumber Daya Air (MPSDA) hanya ada satu di Indonesia, tepatnya di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Program studi magister ini berorientasi pada pemanfaatan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui keahlian atau profesi tertentu untuk mengatasi permasalahan dalam bidang Pengelolaan Sumber Daya Air.
Program ini mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari ilmu rekayasa dan terapan yang berfokus pada teknik inovatif dalam pengelolaan air, hingga pendekatan Integrated Water Resources Management (IWRM) untuk pengelolaan air secara terpadu.
Selain itu, program ini juga memberikan spesialisasi dalam pengelolaan dan rekayasa sumber daya air, serta mengajarkan sistem informasi dan analisis ekonomi yang digunakan untuk perencanaan dan pengelolaan air yang efektif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Jurusan Langka di Indonesia, Lulusannya Banyak Dicari Perusahaan"
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Kalimantan Barat 27-28 Januari: Berawan, Ada Potensi Hujan Sore Hari
Menarik Dibaca: Kumpulan Ucapan Selamat Isra Miraj 2025 1446 H Islami dan Bermakna
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News