4 Kekurangan Mobil Bermesin Diesel yang Harus Diketahui

Selasa, 11 Januari 2022 | 06:08 WIB Sumber: Kompas.com
4 Kekurangan Mobil Bermesin Diesel yang Harus Diketahui


OTOMOTIF - JAKARTA. Bukan rahasia lagi, ada banyak keunggulan yang dimiliki mobil bermesin diesel sehingga banyak diminati di Indonesia karena sederetan keunggulannya. Salah satunya adalah konsumsi bahan bakarnya yang irit. 

Namun, kendaraan ini juga memiliki beberapa kekurangan. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, pilihan mobil dengan mesin diesel sekarang ini cukup terbatas. Banyak pabrikan yang lebih memilih untuk mengembangkan mesin bensin atau kendaraan ramah lingkungan. 

Berikut ini beberapa kekurangan mobil bermesin diesel: 

1. Akselerasi Lambat 

Mobil dengan mesin diesel terkenal dengan torsi yang tinggi atau tarikan bawah yang bertenaga. Tapi, akselerasinya cenderung lebih lambat, karena karakter mesinnya menggunakan tipe mesin long stroke.

“Tipe mesin ini mampu menghasilkan torsi yang lebih besar dari kebanyakan mesin bensin yang menggunakan mesin square,” kata Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Nissan Sebut ada Peluang Positif dari Kendaraan Elektrifikasi di Tahun 2022

2. Harus Rutin Ganti Filter Solar 

Filter solar merupakan salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan kondisinya agar performa mobil tetap terjaga. Komponen ini yang bertugas menyaring bahan bakar. 

Jika filter solar tidak mampu berfungsi dengan baik, kotoran yang tidak tersaring akan masuk ke saluran common rail dan menyumbat suplai bahan bakar.

Baca Juga: Harga Mobil Bekas Suzuki APV Arena Ini Hanya Rp 70 Jutaan di Awal Tahun 2022

"Filter solar biasanya diganti setiap 20.000 Km, itu juga tergantung dari pemakaian. Kadang ada yang baru sampai 15.000 Km lampu indikator sudah menyala," kata Hendrik, mekanik bengkel Nasmoco Solo. 

Pemakaian bahan bakar solar dengan kualitas yang rendah juga dapat mempercepat penggantian filter solar. Dari yang biasanya tiap 15.000 km, mungkin bisa menjadi tiap 10.000 km.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru