TIPS & TRIK - JAKARTA. Ketahui kapan harus mengganti oli mesin sepeda motor. Pemilik sepeda motor matik dan bebek perlu mempertimbangkan beberapa faktor untuk melakukan penggantian mesin berikut ini.
Oli mesin merupakan salah satu komponen penting dalam sepeda motor, khususnya untuk melumasi dan mendinginkan mesin sehingga dapat bekerja secara optimal.
Namun, seiring waktu penggunaan, kualitas oli mesin akan menurun dan tidak lagi dapat melindungi mesin dengan baik.
Oleh karena itu, penggantian oli mesin secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan mesin dan memperpanjang umur sepeda motor.
Baca Juga: Intip Harga Aki Motor Terkini GS Astra hingga Bosch Sebelum Mudik Lebaran
Sebagai sumber utama pelumasan dalam mesin sepeda motor, oli sering rentan terhadap panas dan pengelupasan yang, dari waktu ke waktu, memengaruhi daya tahan dan kinerjanya.
Oleh karena itu, penggantian oli secara teratur harus dilakukan pada waktu yang tepat untuk memastikan fungsi yang tepat dari mesin sepeda motor Anda.
Ketika datang ke penggantian oli, beberapa pertanyaan yang mungkin muncul dalam pikiran pemilik sepeda motor dapat mencakup seperti "Setelah berapa kilometer harus dilakukan penggantian oli?" dan "Apa faktor utamanya? Jumlah kilometer atau durasi waktu?".
Berikut ini beberapa informasi terkait kapan pemilik motor harus mengganti oli mesin sepeda motor dilansir dari laman Mobil.com.
Baca Juga: Daftar Harga Motor Bekas Rp 4 Jutaan Jelang Lebaran 2023, Banyak Pilihan
Tanda-tanda oli mesin harus diganti
1. Oli tipis dan berwarna gelap atau hitam
Oli pada saat baru memiliki warna biru atau coklat dan memiliki konsistensi yang kental. Namun, paparan berulang pada pembakaran mesin menyebabkannya berubah menjadi hitam.
Jika oli mesin Anda berwarna seperti ini, disarankan agar Anda segera menggantinya karena akan menyebabkan keausan mesin yang cepat.
2. Penurunan volume oli mesin
Mesin sepeda motor 150cc biasanya berisi kurang dari satu liter oli mesin. Namun, volume oli cenderung berkurang akibat penggunaan mesin yang lama dan intens.
Apabila pengguna melihat penurunan level oli, periksa kebocoran oli dan segera ganti oli.
3. Suhu mesin tinggi
Kondisi oli yang memburuk juga menyebabkan konduktivitas termal yang berkurang menyebabkan distribusi panas yang tidak merata di dalam mesin.
Jika Anda merasakan udara panas di kaki saat berkendara, itu adalah tanda pasti bahwa oli Anda perlu diganti.
4. Suara mesin kasar
Tanda oli mesin harus segera diganti adalah mesin yang kasar. Mesin yang diolesi dengan baik terdengar menyenangkan saat didengarkan.
Di sisi lain, kualitas oli yang buruk menyebabkan pelumasan gigi yang tidak memadai, yang memengaruhi transmisi.
Ini menyebabkan pengguna bisa mendengar suara kasar saat mengganti gigi atau memutar mesind dan indikator yang jelas dari kebutuhan untuk mengganti oli.
Frekuensi ganti oli mesin
Sebagai aturan umum, oli mesin harus diganti setiap 3.000 hingga 5.000 kilometer, bahkan beberapa pendapat kurang dari itu.
Pada tahap ini, kinerja mesin masih terlihat normal tetapi tidak mengganti oli, dapat menyebabkan masalah mesin nantinya.
Pembacaan kilometer harian dapat digunakan untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengganti oli. Untuk jarak 20 hingga 50 kilometer sehari, penggantian oli harus dilakukan setiap satu setengah bulan sementara frekuensi penggantian.
Namun, penting untuk diingat bahwa frekuensi penggantian oli mesin tidak hanya tergantung pada jarak tempuh, namun juga tergantung pada kondisi penggunaan sepeda motor.
Jika sepeda motor digunakan dalam kondisi yang ekstrem atau dalam cuaca yang buruk, frekuensi penggantian oli mesin perlu ditingkatkan.
Selain itu, jika sepeda motor digunakan dalam kondisi normal, namun sudah mencapai batas waktu penggantian oli mesin yang dianjurkan oleh produsen, maka sebaiknya segera diganti untuk menghindari kerusakan mesin.
Demikian beberapa informasi terkait frekuensi dan tanda mengganti oli mesin sepeda motor dengan baik dan benar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News