BBM - JAKARTA. Perhatikan dampak negatif dari sering mengganti jenis bahan bakar pada mesin kendaraan, yang penting untuk diketahui oleh setiap pemilik kendaraan. Terkadang, pemilik kendaraan mungkin tergoda untuk mengganti jenis bahan bakar sesuai dengan anggaran mereka.
Namun, pertanyaannya adalah apakah aman untuk sering mengganti jenis bahan bakar. Secara umum, tidak akan menjadi masalah jika dilakukan sesekali, misalnya saat terpaksa menggunakan bahan bakar lain karena tangki hampir kosong.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa semua jenis bahan bakar memiliki unsur yang mirip dalam rantai hidrokarbon, sehingga mencampur 1-2 jenis bahan bakar di dalam tangki biasanya tidak berbahaya.
Meskipun demikian, tetap disarankan untuk berhati-hati. Jika ingin kembali ke bahan bakar yang biasa digunakan, lebih baik menghabiskan bahan bakar pengganti terlebih dahulu sebelum mengisinya kembali dengan bahan bakar yang semula.
Baca Juga: Klik subsiditepat.mypertamina.id, Ini Cara Daftar QR Code Mypertamina untuk Pertalite
Efek negatif mengganti jenis BBM
Bila Anda berniat untuk beralih sepenuhnya ke jenis bahan bakar baru, konsistensi diperlukan dengan tidak sering beralih antara jenis bahan bakar. Karena seringnya mengganti-ganti bahan bakar dapat menyebabkan berbagai masalah.
Mengubah jenis bahan bakar atau bensin dengan Research Octane Number (RON) yang berbeda dari yang direkomendasikan oleh pabrikan dapat berdampak buruk pada kinerja mesin dan komponen kendaraan.
Perlu diingat, setiap mesin memiliki nilai kompresi yang berbeda. Saat mengganti bahan bakar yang biasa digunakan, mesin akan menyesuaikan kembali kompresinya.
Pergantian yang terlalu sering inilah yang dapat menyebabkan masalah bagi mesin, seperti performa yang menurun, kerusakan mesin, dan bahkan kesulitan untuk dihidupkan. Begitu pula dengan sering mengganti merek bahan bakar.
Hal ini karena tiap produsen memiliki konfigurasi yang berbeda, sehingga perbedaan ini dapat membuat mesin terkejut dan menimbulkan masalah di dalamnya.
Baca Juga: Pertamina Gelar Promo Harga Lebih Hemat untuk Pertamax dan Dex Series, Cek Infonya
Cek tahu RON kendaraan
Produsen kendaraan memberikan rekomendasi RON tertentu untuk bahan bakar agar mesin kendaraan dapat beroperasi secara optimal.
Penggunaan RON yang tidak sesuai dapat mengakibatkan masalah seperti detonasi atau ketukan mesin, penurunan performa, dan efisiensi bahan bakar yang buruk.
Umumnya, kendaraan konvensional lebih cocok dengan bahan bakar ber-RON rendah atau menengah (misalnya, RON 92 atau 95), sedangkan kendaraan dengan mesin berteknologi tinggi atau performa tinggi mungkin membutuhkan bahan bakar ber-RON lebih tinggi (misalnya, RON 98 atau lebih tinggi).
Nah, sebagai contoh, Anda ganti Pertama ke Pertalite dengan frekuensi sering dapat menyebabkan kerusakan. Hal ini karena keduanya memiliki RON yang berbeda.
Simak informasi terkait efek buruk gonta-ganti jenis BBM yang bisa timbul dilansir dari laman MyPertamina dan BP Indonesia.
1. Penurunan Performa Mesin
Mesin dirancang untuk bekerja secara optimal dengan bahan bakar yang memiliki Research Octane Number (RON) sesuai rekomendasi pabrikan. Menggunakan bahan bakar dengan RON berbeda, terutama yang lebih rendah, dapat mengurangi performa mesin, termasuk penurunan tenaga maksimal dan efisiensi penggunaan bahan bakar.
2. Meningkatnya Emisi Gas Buang
Bahan bakar dengan RON yang tidak sesuai bisa menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna, sehingga meningkatkan emisi gas buang. Hal ini berdampak buruk pada lingkungan dan bisa menyebabkan kendaraan gagal uji emisi.
3. Menurunnya Efisiensi Bahan Bakar
Bahan bakar dengan RON lebih rendah biasanya memiliki nilai kalor lebih kecil, yang berdampak pada menurunnya efisiensi bahan bakar. Akibatnya, jarak tempuh kendaraan per liter bahan bakar akan berkurang.
4. Kerusakan Komponen Mesin
Komponen mesin, seperti sistem pembakaran, dirancang untuk bahan bakar dengan karakteristik tertentu. Menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin tersebut.
5. Kerusakan Sistem Pembakaran
Penggunaan bahan bakar dengan RON yang tidak tepat bisa memicu detonasi atau knocking pada mesin, yang akhirnya merusak komponen seperti piston, cincin piston, dan katup.
Oleh karena itu, penting untuk mengikuti rekomendasi pabrikan terkait jenis bahan bakar agar mesin tetap berfungsi dengan baik dan terhindar dari kerusakan.
Itulah beberapa informasi dan penjelasan terkait efek buruk gonta-ganti jenis BBM pada mesin kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News