6 Jenis kayu eksotis khas Indonesia, bukan cuman kayu jati dan kayu meranti

Jumat, 26 November 2021 | 16:17 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
6 Jenis kayu eksotis khas Indonesia, bukan cuman kayu jati dan kayu meranti

ILUSTRASI. 6 Jenis kayu eksotis khas Indonesia, bukan cuman kayu jati dan kayu meranti. Foto: Pohon Trembesi. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.


EDUKASI - Jakarta. Sebagai salah satu negara yang memiliki hutan tropis terluas di dunia, Indonesia memiliki banyak jenis pohon kayu yang tidak hanya eksotis tetapi juga berkualitas dan bernilai jual tinggi. 

Selama ini mungkin Anda hanya mengenal jenis kayu seperti kayu jati atau meranti saja. Padahal ada banyak lagi jenis kayu khas Indonesia yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. 

Bersumber dari Instagram Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek, ada 6 kayu Indonesia yang tidak hanya eksotis tetapi juga memiliki banyak manfaat. 

Apa saja jenis kayu khas Indonesia tersebut? Berikut ini daftar 6 jenis kayu khas Indonesia yang menawan dan berkualitas tinggi.

Baca Juga: Asyik! Dana KJP Plus dan KJMU 2021 tahap 2 segera cair, ini besaran yang didapat

  • Kayu trembesi

Kayu trembesi adalah salah satu kayu khas Indonesia yang memiliki guratan urat yang indah. Kayu ini sering digunakan sebagai bahan pembuatan furnitur, ukiran, dan patung.

Peminat dari kayu trembesi kebanyakan di pasar lokal dan Asia karena kecantikan urat kayunya. Selain dijadikan bahan baku furnitur, kayu trembesi ternyata mampu menyerap hingga 28,5 ton gas CO2 atau Karbon dioksida.

  • Kayu Jati

Masyarakat Indonesia terutama masyarakat di pulau Jawa pasti sudah familier dengan jenis kayu ini. Pohon jati tumbuh subur di banyak wilayah di Pulau Jawa seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. 

Pohon ini dapat hidup dengan subur dan menghasilkan kayu yang berkualitas di daerah yang memiliki temperatur panas dan tanah berkapur seperti di Jawa tengah. 

Kayu Jati memiliki karakteristik kayu yang kuat sehingga sering dijadikan patokan bahan kayu yang berkualitas. 

Jenis kayu khas Indonesia ini umumnya memiliki warna coklat dengan urat kayu berwarna coklat tua. Jarak satu dengan yang lainnya sedikit jarang. 

Meskipun tubuh subur di Indonesia, sebenarnya pohon jati dibawa oleh Belanda ke Indonesia sekitar tahun 1800. 

  • Kayu meranti

Selain kayu jati, kayu meranti atau kayu Kalimantan juga sering digunakan sebagai bahan baku furnitur. 

Sebenarnya, jenis kayu ini bisa tumbuh subur di berbagai wilayah di Indonesia, namun kayu meranti paling baik tumbuh di daerah Kalimantan.

Kayu eksotis Indonesia ini mampu tumbuh hingga 70 meter dan dengan diameter batang, mencapai lebih dari 4 meter. 

Kayu meranti memiliki nama latin Mahoni Philipina. Kayu ini memiliki corak berwarna coklat kemerahan tanpa urat atau grain

Kita bisa menemukan kayu meranti di toko material sebagai papan atau kaso. Tingkat kekerasan kayu ini antara 580-770 kgs/m.

Baca Juga: Mengenal struktur tulang manusia beserta jenis dan fungsinya

  • Kayu merbau

Jenis kayu khas Indonesia selanjutnya adalah kayu merbau. Kayu ini tumbuh dengan baik di wilayah Maluku dan Papua. 

Kayu merbau sering disebut sebagai kayu besi karena memiliki kualitas yang unggul dan keras. Kayu ini berwarna coklat abu gelap atau coklat gelap dengan arah serat yang hampir lurus. 

Meskipun tidak setinggi kayu meranti, kayu merbau bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 50 meter dengan diameter batang hingga 2 meter. 

Kayu merbau sering digunakan sebagai parkit lantai, tiang bangunan, bak truk hingga bahan konstruksi karena kekerasan dan durabilitas nya. 

Harga kayu jati dan kayu merbau saat ini cukup bersaing di pasaran. 

Baca Juga: Dari visual hingga logika, ini 9 jenis kecerdasan manusia, cek tipe kecerdasan Anda

  • Kayu albasia

Nama lain dari kayu albasia adalah kayu sengon. Jenis kayu ini dapat dengan mudah ditemukan di toko bangunan dalam bentuk kaso atau papan. 

Kayu jenis ini merupakan jenis kayu lunak dengan karakter kayu yang berbulu dan berpori-pori besar. Karakter kayu albasia ini membuatnya sulit untuk langsing dijadikan meterial pembuatan produk.

Hal ini membuat banyak orang yang beranggapan jika kayu sengon ini memiliki kualitas yang rendah. Namun permintaan kayu jenis ini mulai meningkat dari tahun ke tahun. 

Hal ini membuktikan jika kayu albasia atau sengon dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Kayu sengon biasa digunakan sebagai bahan utama pembuatan kayu olahan seperti triplexx, stick ice cream, pensil, hingga bahan baku membuat kertas.

  • Kayu eboni

Jenis kayu khas Indonesia selanjutnya adalah kayu eboni. Dengan nama latin Diospyrus Celebica, kayu jenis ini mulai sulit untuk ditemukan. 

Kayu eboni memiliki warna yang cantik, yaitu perpaduan dari warna hitam dengan coklat dan urat kayu yang kontras pada jenis kayu Indonesia yang terkenal dengan nama Macassar Ebony dan Black Ebony

Perpaduan warna yang eksotis inilah yang membuat kayu jenis ini banyak diburu oleh bangsa Jepang, Eropa, dan Amerika. 

Puncak dari ekspor kayu eboni terjadi pada tahun 1973 yang mencapai 26.000 m3 dan terus menurun. 

Saat ini kayu eboni ditetapkan oleh IUCN dan 2000 World Conservation Union (WCN) Red List of Threatened Species sebagai kayu yang dilindungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tiyas Septiana
Terbaru