Sebagai Gubernur DKI
Penulis kemudian melanjutkan tulisannya dengan mengulas karir politik Ahok yang terangkat ke kancah nasional sejak menjadi wakil Joko Widodo di Jakarta.
Ahok bersama Jokowi digambarkan sebagai duet yang saling melengkapi di mana kecerdasan teknokratik Ahok mampu mengimbangi retorik populis Jokowi.
Majalah Foreign Policy memuji kinerja Ahok sebagai gubernur yang berhasil memerangi korupsi, memperluas akses kesehatan, mengeruk kanal-kanal serta meningkatkan kinerja transportasi umum. Kesuksesan ini melambungkan popularitasnya.
Namun, majalah ini juga menyinggung bagaimana upaya penggusuran yang dilakukan Ahok mengundang musuh, yakni warga miskin yang tergusur karena reklamasi tanah dan proyek pembangunan.
Seruan untuk Rakyat Indonesia?
Penulis kemudian menguraikan kasus penistaan agama yang menimpa Ahok dan berakhir dengan vonis hukuman dua tahun penjara.
Meski begitu, kasus hukum yang menimpa Ahok dinilai dapat membangkitkan masyarakat moderat Indonesia yang selama ini cenderung diam.
“Hukuman penjara Ahok adalah seruan keras bagi rakyat Indonesia untuk bangun,” ucap Andreas Harsono dari Human Rights Watch.
“Ada masalah serius kebebasan beragama dan diskriminasi terhadap kaum minoritas di Indonesia” lanjut Harsono.
Harsono berkata, dengan mengorbankan kebebasannya, Ahok mungkin telah membangkitkan sosok-sosok lain untuk berdiri tampil kembali mengantarkan Indonesia ke jalur tengah yang moderat.
Daftar Bergengsi
Ahok bukan sosok Indonesia pertama di daftar bergengsi yang rutin dirilis sejak 2008 itu.
Jokowi yang kini menjadi Presiden Indonesia mendapat kehormatan masuk daftar ini pada 2013 tatkala masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Tidak ketinggalan, nama lain seperti Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan, yang masuk dalam daftar 2008. Ketika itu, Anies masih menjabat Rektor Universitas Paramadina. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga pernah masuk di 2012.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, menjadi nama yang paling sering menghiasi daftar bergengsi ini dengan tujuh kali dinobatkan.
Mantan capres Demokrat Hillary Clinton dinobatkan lima kali. Sementara mantan Presiden AS Barack Obama sendiri sebanyak empat kali.
Nama-nama ternama lain yang pernah masuk adalah ekonom Paul Krugman, mantan Presiden AS Bill Clinton, pendiri Microsoft Bill Gates, dan CEO sekaligus pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. (Kontributor Singapura, Ericssen)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, berjudul: Ahok Masuk Jajaran "Para Pemikir Dunia"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News