Akibat wabah virus corona, Dorna was-was gelar MotoGP di Thailand

Jumat, 14 Februari 2020 | 14:36 WIB   Reporter: Handoyo
Akibat wabah virus corona, Dorna was-was gelar MotoGP di Thailand

ILUSTRASI. Penyelenggara MotoGP Dorna Sports merasa was-was untuk menggelar seri MotoGP Thailand 2020


OLAHRAGA - JAKARTA. Penyelenggara MotoGP Dorna Sports merasa was-was untuk menggelar seri MotoGP Thailand 2020 sesuai jadwal setelah merebaknya wabah virus corona. Berbeda dengan musim sebelumnya, gelaran GP Thailand akan menjadi seri kedua dalam kalender balap MotoGP 2020.

Balapan GP Thailand di Chang International Circuit, Buriram, Thailand tersebut akan diselenggarakan pada 22 Maret 2020 mendatang. Namun kini setelah merebaknya wabah virus corona, pihak MotoGP masih menunggu perkembangan situasi apakan seri tersebut bisa terlaksana sesuai jadwal atau tidak.

Baca Juga: Pariwisata Bali merugi hingga Rp 1 triliun akibat virus corona

Kabar tersebut telah dikonfirmasi dari CEO Dorna yang merupakan pihak penyelenggara MotoGP, Carmelo Ezpeleta, tatkala memberikan wawancaranya kepada media Spanyol, Diario AS.

Carmelo Ezpeleta menuturkan bahwa pihaknya tengah menunggu informasi dari Thailand untuk mengambil sebuah keputusan. Hal itu perlu dia lakukan mengingat letak geografis Negeri Gajah Putih itu yang tidak terlalu jauh dari China, tempat di mana wabah tersebut bermula.

Sementara itu, untuk seri pembuka yang akan berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, pria asal Spanyol itu menjamin akan berlangsung sesuai jadwal.

"Kami akan menggelar balapan perdana di Qatar sesuai jadwal, karena pemerintah Qatar telah memberikan jaminan kepada kami bahwa tidak ada bahaya di sana," kata Carmelo Ezpeleta, dilansir BolaSport.com dari The Race.

Baca Juga: Seluruh WNI dari Wuhan yang dikarantina di Natuna akan dibawa ke Jakarta Sabtu besok

"Namun, untuk seri Thailand, yang tempatnya berdekatan dengan wabah itu, kami telah meminta informasi dari pemerintah mereka dan kami sedang menunggu jawaban," tuturnya menjelaskan.

Editor: Handoyo .

Terbaru