INDUSTRI TEKNOLOGI - JAKARTA. Amazon Web Services (AWS) Indonesia menekankan tiga benefit utama bagi korporasi atau startup di Indonesia untuk bermigrasi ke teknologi cloud. Salah satu benefit yang paling dirasakan adalah dapat memangkas biaya (reduction cost) hingga 50%.
Dalam gelaran konferensi pers di Pacific Place, Jakarta Selatan, Gunawan Susanto, Country Leader AWS Indonesia mengatakan benefit pertama menggunakan teknologi cloud adalah elastisitas (elastisity), dimana konsumen dapat menaikkan resource-nya dan membayar sesuai apa yang digunakan.
"Keuntungan kedua adalah agility. Dengan benefit itu, startup ataupun korporasi yang memiliki ide atau project atau inisiatif baru, tidak perlu membeli teknologi yang mahal. Tidak terbayang startup harus membeli technology machine learning. Karena itu, mereka cukup membuat eksperimen di cloud,” jelas Gunawan di Jakarta Selatan, Senin (4/11).
Baca Juga: Amazon bisa tantang kesepakatan bernilai US$ 10 miliar
Dengan teknologi cloud, lanjut Gunawan, konsumen dapat bereksperimen dengan cepat dan murah sehingga menghasilkan fitur baru yang menambah nilai kepada konsumen akhir. Sedangkan benefit ketiga, kata Gunawan, dengan teknologi cloud, konsumen dapat membayar sesuai kebutuhan untuk menurunkan biaya (reduction cost).
“Jadi bukan lagi membeli hardware atau beli server dahulu, kalau tiba-tiba permintaan membeludak bagaimana, apa beli server lagi, kan butuh proses. Atau sebaliknya, kalau tidak ada permintaan, sementara server telah terbeli, bukankah itu mubazir,” paparnya.
Menurut dia, AWS telah membantu ratusan customer di Indonesia untuk dapat bermigrasi ke teknologi cloud dan menurunkan biaya. “Misalnya Kumparan ataupun Jawa Post dapat reduction cost hingga 50%. Kami di AWS akan terus membantu customer untuk optimizing cost dengan sejumlah cara antara lain storage optimizing, severless architecture, dan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Singkirkan Amazon, Microsoft raih kontrak cloud computing Pentagon US$ 10 miliar
Gunawan menekankan AWS sangat mengutamakan kebutuhan, pengalaman, dan kepuasan customer dalam melanjutkan perjalanan digital transformasi. “AWS menjadi customer obsessed company in the world. Kami ingin menjalin kerjasama jangka panjang dengan customer,” kata Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News