Angkie Yudistia, penyandang tunarungu berpengaruh yang jadi staf khusus Presiden

Kamis, 21 November 2019 | 19:27 WIB   Reporter: kompas.com
Angkie Yudistia, penyandang tunarungu berpengaruh yang jadi staf khusus Presiden


TOKOH - Presiden Joko Widodo menunjuk Angkie Yudistia sebagai salah satu staf khusus Presiden. Wanita 32 tahun ini dikenal sebagai penyandang disabilitas berpengaruh di Indonesia.

Sejak usia 10 tahun, Angkie kehilangan pendengarannya. Dugaan sementara, hal itu tidak terlepas dari konsumsi obat-obatan antibiotik saat ia mengidap penyakit malaria.

“Awalnya aku enggak tahu (ada gangguan pendengaran), sampai lingkungan sekitar bilang sudah manggil-manggil, tetapi aku enggak dengar, enggak nengok,” cerita Angkie saat ditemui Kompas.com di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, 1 Maret 2017.

Baca Juga: Ketujuh anak muda yang menjadi staf khusus Presiden Jokowi

Mengidap keterbatasan pendengaran saat remaja, bukanlah hal yang mudah untuk Angkie. Ia kerap merasa tertekan dan kurang percaya diri. Setidaknya, butuh waktu 10 tahun bagi penulis buku Perempuan Tunarungu, Menembus Batas ini untuk bangkit. 

Lulus dari SMAN 2 Bogor, Angkie kemudian melanjutkan kuliah Jurusan Ilmu Komunikasi di London School of Public Relations, Jakarta. Kehidupan di kampus itulah yang kemudian sedikit demi sedikit mengubah pola pikirannya.

Angkie mulai sadar, bila ia tidak pernah menerima kekurangannya, sampai kapan pun tak akan pernah menikmati hidupnya.

Baca Juga: Pendiri dan CEO Amartha menjadi kandidat staf khusus Presiden Jokowi

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru