Arti Andragogi dan Pedagogi - JAKARTA. Simak perbedaan Andragogi dan Pedagogi dalam dunia pendidikan. Kedua istilah tentu menjadi pendekatan yang digunakan dalam pendidikan formal maupun non formal.
Melansir dari University of Illinois, Pedagogi dan andragogi adalah dua pendekatan yang berbeda dalam proses pembelajaran dengan perbedaan utama terutama dalam konteks siapa yang belajar dan bagaimana mereka belajar.
Nah, pada dasarnya penerapan biasanya tidak selalu ada pemisahan yang tegas antara pedagogi dan andragogi dalam praktiknya.
Beberapa pendekatan pendidikan dapat menggabungkan elemen-elemen dari kedua untuk memenuhi kebutuhan siswa di berbagai tahap perkembangan.
Baca Juga: Ini 7 Jurusan Paling Dibutuhkan di Masa Depan & Prospek Kerjanya, Pilihan SNPMB 2024
Perbedaan Andragogi dan Pedagogi
Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan antara pedagogi dan andragogi:
Pedagogi
Secara definisi, pedagogi adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada anak-anak atau siswa muda. Ini umumnya digunakan dalam konteks pendidikan formal dari tingkat prasekolah hingga tingkat sekolah menengah.
- Orientasi Guru-Centric: Pendekatan pedagogi bersifat guru-centric, di mana guru memiliki peran yang lebih dominan dalam mengatur dan mengarahkan proses pembelajaran. Guru adalah sumber utama pengetahuan dan pemimpin dalam ruang kelas.
- Struktur dan Disiplin Teratur: Lingkungan pembelajaran pedagogis cenderung memiliki struktur yang teratur dan tingkat disiplin yang lebih ketat. Materi pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum dan terstruktur.
- Sumber motivasi: Motivasi datang dari sumber eksternal yang biasanya orang tua, guru, dan rasa persaingan.
Andragogi
Adapun pengertian dari Andragogi adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada orang dewasa. Ini mengakui perbedaan dalam motivasi, kebutuhan, dan pengalaman belajar antara orang dewasa dan anak-anak.
- Orientasi Student-Centric: Pendekatan andragogi bersifat student-centric, yang berarti bahwa individu dewasa memiliki peran yang lebih aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri. Mereka dianggap sebagai rekan belajar yang aktif.
- Orientasi pada Pengalaman: Andragogi memanfaatkan pengalaman hidup dan profesional peserta didik sebagai sumber belajar yang bernilai. Pendidikan dewasa lebih cenderung memperhitungkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.
- Fleksibilitas dan Keterlibatan Aktif: Pembelajaran andragogis memberikan penekanan pada fleksibilitas, keterlibatan aktif, dan pendekatan yang lebih mandiri. Orang dewasa lebih mungkin terlibat dalam merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi proses pembelajaran mereka sendiri.
- Sumber Motivasi berasal dari sumber internal, peningkatan harga diri, kepercayaan diri, dan pengakuan yang berasal dari kinerja yang sukses.
Baca Juga: Sekolah Wajib Isi PDSS, Simak Tata Cara Pengisian PDSS Jalur SNBP 2024 Ini
Penerapan Andragogi dan Pedagogi
Penerapan pedagogi dan andragogi dalam konteks pendidikan dapat bervariasi tergantung pada target peserta didik (anak-anak atau orang dewasa) dan lingkungan pembelajaran (formal atau non formal).
Berikut adalah penerapannya dalam kedua konteks tersebut:
Pendidikan Formal
1. Pedagogi
- Pendidikan Dasar dan Menengah: Dalam tingkat ini, metode pembelajaran pedagogis umumnya dominan. Guru memiliki peran sentral dalam menyampaikan informasi dan mengelola kelas. Kurikulum dan metode pengajaran lebih terstruktur.
- Penggunaan Materi Ajar: Materi ajar umumnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan kolektif kelas. Aktivitas pembelajaran seperti ceramah, latihan kelompok, dan evaluasi yang terstruktur mendominasi proses pembelajaran.
- Pengelolaan Kelas: Guru memainkan peran penting dalam pengelolaan kelas, termasuk pembinaan perilaku siswa dan penerapan aturan sekolah.
2. Andragogi (dalam konteks pendidikan tinggi)
- Partisipasi Aktif: Dalam pendidikan tinggi, khususnya di perguruan tinggi dan pelatihan profesional, pendekatan andragogi lebih mungkin digunakan. Peserta didik dianggap sebagai rekanan belajar yang aktif.
- Pendekatan Fleksibel: Proses pembelajaran lebih fleksibel, memungkinkan siswa untuk memilih jalur pembelajaran dan mengejar minat atau penelitian pribadi mereka sendiri.
- Pengalaman Hidup sebagai Sumber Belajar: Pengalaman hidup dan profesional peserta didik diakui sebagai sumber penting dari mana mereka dapat belajar. Diskusi, penelitian mandiri, dan proyek-proyek individu dapat diintegrasikan.
Pendidikan Non Formal
1. Pedagogi
- Pelatihan dan Kursus: Dalam konteks pelatihan dan kursus non formal, metode pedagogis mungkin digunakan untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan khusus. Pembelajaran dapat lebih terstruktur dan terarah.
- Kelompok Belajar: Sesi kelompok belajar atau lokakarya dapat diselenggarakan dengan pendekatan pedagogis, di mana fasilitator memiliki peran yang lebih aktif dalam memberikan materi dan panduan.
2. Andragogi
- Pelatihan Pekerjaan dan Pengembangan Karir: Dalam konteks pelatihan pekerjaan dan pengembangan karir, pendekatan andragogi dapat diterapkan. Individu dewasa diberikan lebih banyak kendali atas pembelajaran mereka, dan pendekatan yang responsif terhadap kebutuhan mereka diintegrasikan.
- Pendekatan Keterlibatan Pribadi: Pelibatan pribadi dan keterlibatan aktif peserta didik lebih diperhatikan. Penggunaan studi kasus, proyek lapangan, dan diskusi kelompok dapat mempromosikan pembelajaran berbasis pengalaman.
Itulah penjelasan terkait perbedaan Andragogi dan Pedagogi sebagai pendekatan dalam dunia pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News